Ajaran Sesat di Garut, Masuk Surga Cukup Bayar Rp 25 Ribu

Kota Garut/Instagram @wisata_garut

TIMUR. Biasanya masyarakat diminta membayar Rp 25 ribu untuk mendapatkan tiket masuk ke tempat wisata, tapi menurut ajaran sesat di Kota Garut Jawa Barat, uang segitu bisa menghantarkan pembayarnya menuju surga. Paham radikalisme ini bahkan disebut sudah masuk ke 41 dari total 42 kecamatan di Garut.

Dilansir dari laman resmi Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Jabar, dalam artikel berjudul ‘Terpapar Radikalisme, Diiming-iming Surga’, Kemenag menyebut bahwa paham radikal sudah masuk ke 41 dari 42 kecamatan yang ada di Garut.

Tulis Kemenag Garut dalam artikel tersebut. Pernyataan tersebut diketahui dalam kegiatan Dialog Kebangsaan bertema Membangun Moderasi Beragama, Mengelola Keberagaman, Meneguhkan KeIndonesiaan di Hotel Harmoni, Garut pada Kamis 30 Juni 2022 lalu.

Kepala Kantor Kemenag Garut Cece Hidayat mengatakan, pernyataan tersebut merupakan ungkapan dari data yang diberikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Garut.

“Jadi, kami sampai dengan hari ini tidak mengetahui adanya terpapar seperti itu kan pernyataan dari Ketua PCNU ya, dan kami tidak punya data tentang itu,” kata Cece, melansir detik.com

“Kami menghargai data yang dimiliki oleh NU sebagai bentuk kepedulian NU kepada negara dan bangsa, mereka melakukan penelitian kepada di lapangan. Tapi sampai dengan hari ini kami tidak punya data itu,” tambah Cece.

Sementara Ketua PCNU Garut KH Atjeng Abdul Wahid, sebelumnya diketahui sempat menyatakan temuan itu. Dalam sebuah sesi wawancara, ulama yang akrab disapa Ceng Wahid tersebut menyebut paham radikal sudah masuk hampir ke semua kecamatan.

“Kita punya 42 MWC (Majelis Wakil Cabang). Setelah kami cek, dari 42 MWC (kecamatan) hanya 1 yang belum kemasukan (paham radikal NII),” kata ulama yang akrab disapa Ceng Wahid tersebut.

Mengenai data tersebut, kata Cece, pihak Kemenag Garut mengaku khawatir dan prihatin. Sebagai tindakannya, Kemenag bersama pihak terkait lain rutin melakukan penyuluhan kepada para tokoh agama, atau orang-orang yang terindikasi terpapar paham radikal.

Selain itu, pihak Kemenag juga beberapa kali terlibat dalam proses deklarasi yang dijalani para mantan pengikut aliran radikal yang menyatakan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Terselip banyak cerita menarik saat proses deradikalisasi itu. Cece mengatakan, salah satunya, ada cerita emak-emak yang percaya dengan hanya membayar Rp 25 ribu dan tanpa beribadah dia bisa masuk surga.

Cerita tersebut terungkap dalam kegiatan deklarasi yang digelar di Kecamatan Pameungpeuk, Garut beberapa waktu lalu. Saat itu, Cece mengaku sempat berbincang dengan sejumlah emak-emak peserta deklarasi.

Sang emak mengatakan, dia diajari oleh gurunya untuk tidak solat. Sebab, saat ini sang guru menyatakan keadaan sedang darurat karena sedang berjuang mendirikan Negara Islam Indonesia (NII). Sebagai gantinya, sang emak diminta untuk membayar infaq Rp 25 ribu per bulan.

Sang emak mendapatkan doktrin jika uang Rp 25 ribu itu yang akan ‘menyelamatkan’ mereka jika seandainya nanti mereka masuk ke neraka. “Itu akan dijahit nanti oleh mereka ketika kita masuk neraka. Itu kan pembodohan ya, pembodohan mereka kepada masyarakat yang sisi agamanya tidak punya dasar yang kuat,” katanya.(detik.com)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts