TIMUR. Pemerintah Kota Bontang mulai membahas penganggaran untuk mewujudkan program makan siang gratis bagi masyarakat.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Amiruddin Syam mengatakan, program Presiden Prabowo Subianto tidak hanya menyasar anak sekolah dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA, melainkan juga terdapat ibu hamil, menyusui dan Balita.
Pemkot Bontang pun juga akan memploting anggaran untuk mewujudkan program tersebut. Kendati begitu, program itu belum bisa berjalan pada Januari.
Hal ini mengingat hingga kini Pemkot Bontang masih menunggu petunjuk teknis dari Pemerintah Pusat. Langkah awalnya ialah menyiapkan patokan harga satu porsi setiap penerima manfaat. Nilainya mencapai Rp15 ribu.
“Tinggal dikalikan saja kalau per porsi Rp15 ribu. Siswa saja dari SD dan SMP jumlahnya lebih 33 ribu,” ucap Amiruddin.
Diketahui bahwa total siswa TK hingga SMP di Bontang sebanyak 33.370 orang. Jika dikali Rp15 ribu didapat angka Rp500 juta per hari.
Jika diasumsikan siswa belajar sebanyak 5 kali pertemuan dalam seminggu, maka dibutuhkan Rp2,5 miliar.
Angka kemudian dikali 4 untuk alokasi per bulannya didapat nilai Rp10 Miliar untuk makanan bergisi siwa SD hingga SMP. Artinya setiap tahun diperlukan minimal Rp120 Miliar untuk memenuhi makanan bergizi.
Nilai itu hanya untik harga per porsi. Belum termasuk biaya operasional seperti penyiapan dapur. Setelah itu pembayaran juru masak. Belum juga termasuk akomodasi pengiriman makanan ke setiap sekolah.
“Makanya APBD akan hanya menopang saja. Tidak dibebankan 100 persen. Sisanya nanti akan ditanggung Pemerintah Pusat. Kami juga belum, bahas rincian data finalnya,” tambahnya. (*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>