TIMUR. Tidur lelap Deding harus terganggu karena getaran dan suara gemuruh yang terjadi sekira pukul 02.20 Wita, Minggu (22/5/2022). Ternyata suara itu berasal dari bantaran sungai longsor di RT 14 Kelurahan Api-api, Kecematan Bontang Utara.
Akibat kejadian itu, kandang ayam dan saluran pipa pembuangan patah dan longsor hampir 1 meter. Jarak tanah longsor dengan rumah Deding yang terletak di itu hanya berkisar 5 meter.
“Kemarin itu cuman retak. Ternyata dini hari longsor kaget juga saya dan tetangga jaraknya tidak sampai 5 meter dari rumah,” kata Deding saat ditemui di rumahnya.
Sebelum terlalu berdampak ke rumah warga, Deding meminta agar segera dilakukan penurapan. Opsi itu dapat mencegah terjadinya longsor yang lebih luas dan merugikan masyarakat.
Bahkan, untuk antisipasi banjir saja warga sudah menumpuk karung berisikan pasir agar mencegah luapan air saat terjadi banjir.
“Harusnya diturap sudah ini, selain bisa mencegah abrasi. Masyarakat juga bisa terhindar dari banjir,” terangnya.
Dikonfirmasi di tempat yang sama, Ketua RT 14 Purwanto, sudah berkomunikasi kepada pihak Kelurahan Api-api. Hal itu untuk mengevakuasi dua pohon yang terdampak akibat tanah longsor itu.
“Tadi mau makai jasa penebang pohon cuman biaya sampai Rp 2 juta, kemahalan jadi kita lapor ke Kelurahan agar berkomunikasi sama DLH,” kata Purwanto.
Agar tidak melebar, pihak RT akan mengusulkan ke kelurahan agar segera diturap. Namun, dirinya pesimistis penurapan dibangun dalam waktu dekat.
“Kita tunggu saja bagaimana tindak lanjutnya,” ucapnya.
Sementara Lurah Api-api Hadha Sulistiyono mengatakan sudah mengubungi pihak DLH agar mengevakuasi pohon yang terdampak longsor.
Rencananya hari ini akan segera dibereskan dan tidak menimbulkan dampak yang besar saat menunggu pohon tersebut ambruk. Apalagi lokasinya berada di cekungan dan dapat menghambat aliran sungai.
“Sudah berkomunikasi, kita tunggu saja nanti bersama dengan warga gotong royong membantu,” ucapnya.
Saat disinggung soal desakan penurapan, Hadha mengaku akan terus mencarikan solusi dengan pihak OPD terkait. Dari informasi yang diterima pada 2022 ini penurapan berfokus di RT 40.
“Kalau sepanjang jalan Pattimura memang belum ada. Cuman akan diusahakan karena mendesak sudah apalagi ada longsor,” pungkasnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>