BKSDA Kaltim: Buaya Riska Bisa Kembali, Asal Ada Persetujuan Warga dan Pemkot Bontang

Tangkapan layar kedekatan Ambo dengan Buaya Riska di kanal Youtube "Fitriyani RISKA"

TIMUR. BKSDA Kaltim menyebut bisa melepaskan Buaya Riska untuk kembali ke Kota Bontang. Namun usulan itu harus datang dari Pemkot Bontang dan masyarakat setempat.

Permohonan mengembalikan Buaya Riska harus disetujui warga, dengan kesepakatan hidup berdampingan dengan buaya. Karena bagaimanapun wilayah muara Bontang itu adalah habitat asli dari Buaya Riska.

Read More

Dari catatan BKSDA terdapat 30-40 buaya yang sudah direlokasi dari perairan Bontang. Pada dasarnya seluruh buaya yang direlokasi akan dilepas liarkan, namun menunggu lokasi yang tepat untuk dikembalikan.

“Kalau mau dibebaskan harus semua, tidak boleh hanya satu. Kita siap aja kalau mau bebaskan buaya Riska. Dengan catatan semua buaya dari Bontang ikut dilepasliarkan,” kata Kepala BKSDA Kaltim Ari Wibawanto.

Ari mengatakan, relokasi Buaya Riska dilakukan atas permintaan warga. Sehingga mengembalikan satwa itu kembali ke habitatnya juga disertai persetujuan mereka.

Apalagi proses relokasi itu sudah melalui serangkaian tahapan hingga hearing dengan DPRD Bontang pun masyarakat Guntung.

Saat ini ada 2 yang sudah diselamatkan dan dibawa ke penangkaran yang ada di Teritip Kota Balikpapan. Sementara 2 buaya lainnya menunggu kesepakatan warga.

Sebab setelah mengevakuasi buaya yang memiliki kedekatan dengan salah satu Youtuber Bontang, saat ini seolah-olah BKSDA menjadi kambing hitam.

Dengan alasan buaya dipindahkan dari habitatnya. Padahal peran BKSDA ialah penyelamatan dan meminimalisir konflik manusia dengan buaya.

“Kita relokasi itu sesuai dengan usulan, tidak tebang pilih. Kami kantongi kesepakatan warga. Paling tidak di Guntung ada 59 orang yang setuju. Ini soal keselamatan warga,” pungkasnya.(*)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts