TIMUR. Deddy Corbuzier mewawancarai mantan Meteri Kesehatan Siti Fadilah Supari yang sedang dirawat di rumah sakit. Sebelum menjalani perawatan, Siti Fadilah Supari berada di Rumah Tahanan Wanita dan Anak Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Pada 2017, Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan Siti Fadilah Supari terbukti menyalahgunakan wewenang dalam pengadaan alat kesehatan pada tahun 2005 yang mengakibatkan negara merugi Rp 6 miliar. Hakim memvonisnya dengan hukuman empat tahun penjara dan wajib membayar denda Rp 200 juta, subsider dua bulan kurungan. Kini masa penahanannya tinggal empat bulan.
Melansir Tempo.co, dalam perbincangan dengan Deddy Corbuzier, Siti Fadilah Supari menceritakan berbagai hal tentang pengetahuannya seputar isu kesehatan, termasuk wabah. Saat menjabat Menteri Kesehatan periode 2004-2009, Siti Fadilah Supari membatalkan penetapan pandemi flu burung oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Saat itu, menurut Siti Fadilah Supari, WHO menyatakan flu burung adalah pandemi karena menular dari manusia ke manusia. Siti Fadilah Supari menolak klaim WHO tersebut dan membuktikan kalau flu burung tidak menular antar-manusia. “Saya menyetop flu burung tidak pakai vaksin, tapi pakai politik,” kata Siti Fadilah Supari dalam wawancara di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Kamis, 21 Mei 2020.
Terkait pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, Siti Fadilah Supari meyakini Indonesia mampu mandiri, membuat vaksin sendiri, dan membuat alat rappid test, dan alat swab sendiri. Deddy Corbuzier kemudian bertanya, jika saat ini Siti Fadilah Supari menjadi Menteri Kesehatan, apakah ia yakin Indonesia mampu mengatasi pandemi ini.
“Mampulah (membuat vaksin sendiri), (Lembaga) Eijkman bisa, (Universitas Airlangga) Surabaya juga bisa, PPBT Yogyakarta mungkin juga bisa. Tapi sekarang fokusnya di Eijkman. Saya yakin mereka bisa,” kata Siti Fadilah Supari.
Dari hasil pengamatannya selama ini, menurut Siti, virus corona bisa saja merupakan hasil dari beberapa pihak yang sengaja menciptakannya untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan vaksin. “Mungkin saja (virus corona dibuat oleh sekelompok tertentu), mungkin Cina itu korban, Amerika juga korban. Itu perkiraan saya. Belum tentu benar belum tentu salah.”
Siti Fadilah Supari kemudian mengaitkan hal itu pada lembaga Coalition for Epidemic Preparedness Innovations atau CEPI milik Bill Gates. “Jadi hampir semua lembaga yang akan membuat vaksin itu, semua didukung oleh beliau (Bill Gates). Enggak ada yang tidak di seluruh dunia ini,” kata Siti Fadilah.
Walau dia tidak secara langsung menuduh bahwa pendiri Microsoft itu yang menciptakan virus corona, Siti Fadilah Supari menganggap masyarakat bisa menilai sendiri kemungkinan tersebut. “Saya tidak mencurigai, tapi orang bisa berpikir sendiri. Ngapain kalau semua orang Anda dukung, itu mesti maksudnya supaya menuruti dia atau setidaknya menghormati yang mendukung,” kata Siti Fadilan Supari.
Jikalau benar vaksin yang diciptakan untuk melawan Covid-19 itu pada akhirnya menjadi produk bisnis, maka sangat mungkin di masa mendatang akan terjadi wabah lagi. “Kalau ada komersialisasi vaksin, vaksin diperjualbelikan, artinya virus diperjualbelikan, maka pasti si industrialis vaksin ini akan menyusun kekuatan baru untuk mengadakan pandemi berikutnya, karena panen, nanti dia bikin pandemi terus,” kata Siti Fadilah Supari.
Sebab itu, Siti Fadilah Supari mendukung penuh agar Indonesia mampu menciptakan sendiri vaksin Covid-19 dan menangani pandemi ini secara mandiri. (tempo)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>