TIMUR. Cerita horor ‘KKN di Desa Penari’ tengah ramai di perbincangkan. Cerita mistis berujung tragedi itu dipercaya sebagai kisah nyata yang dialami enam mahasiswa yang tengah melaksanakan Kuliah kerja nyata (KKN).
Seperti dikutip dari akun twitter SimpleMan, enam calon sarjana tersebut adalah Ayu, Nur, Widya, Wahyu, Anton dan Bima. Mereka melaksanakan KKN di daerah di Jawa Timur yang hanya disebut dengan inisial B. Untuk menjalankan program kerja yang telah disusun, Ayu berpasangan dengan Bima, Wahyu dengan Widya, dan Nur dengan Anton.
Berbagai kejanggalan atau hal berbau mistis sudah dirasakan Nur sejak pertama kali menginjakkan kaki di desa tersebut. Seperti mendengar suara gamelan di hutan, melihat penari bahkan hingga diikuti makhluk menyeramkan yang kerap disebut genderuwo (hantu yang konon serupa manusia yang tinggi besar dan berbulu lebat).
Nur kemudian mencari tahu mengapa ia diikuti makhluk menyeramkan tersebut. Ia kemudian mendapat jawaban dari seorang tetua di kampung tersebut. Selain karena Nur memiliki sensitivitas untuk melihat makhluk-makhluk gaib, ternyata ia juga dilindungi seorang jin berujud nenek-nenek tua.
Singkat cerita, seabrek hal mistis yang ada di desa tersebut justru berujung tragedi setelah dua di antara mereka melakukan pelanggaran. Ayu, Bima dan Widya terlibat dalam sebuah cinta segitiga. Bima dan Ayu melakukan perzinaan meski dalam hati Bima ingin memiliki Widya.
Tidak sampai di situ, Bima juga berusaha memelet Widya dengan sebuah gelang yang didapatnya dari sosok perempuan (makhluk gaib yang berwujud seorang penari cantik jelita) yang berada di sebuah lereng petilasan. Sedangkan Ayu menyimpan kain selendang sang penari berwarna hijau agar bisa mengambil hati Bima.
Tabir kegelapan di kampung tersebut perlahan terbongkar setelah Bima dan Widya tiba-tiba hilang. Sedangkan Ayu tak sadarkan diri. Pak Prabu adalah orang yang memberikan izin mereka menggelar KKN.
Ia menyesal telah memberikan izin setelah Nur menceritakan apa yang dilakukan Bima dan Ayu selama di desa tersebut. Terlebih menurut Prabu, Ayu dan Bima juga telah lancang memilih tempat untuk menjalankan program kerjanya. Yakni di sebuah lereng yang dikeramatkan warga desa.
“Tepat di samping lereng, ada tapak tilas. Tempat penduduk desa ini mengadakan pertunjukan tari. Bukan untuk manusia namun untuk jin hutan. Dulu, setiap di adakan tarian itu, untuk menghindari balak (bencana) bagi desa ini, seiring berjalannya waktu, rupanya, mereka yang menari untuk desa ini, akan ditumbalkan. Masalahnya, setiap penari haruslah dari perempuan muda yang masih perawan,” kata Prabu dalam cerita yang ditulis SimpleMan,” Jumat (30/8/2019),”
“Itu masalahnya, kata Prabu, asumsi saya, Ayu sejak awal hanya sebagai perantara ke Widya lewat Bima. Namun Ayu tidak memenuhi tugasnya, akibatnya, Ayu dibuatkan jalan pintas, ia di beri selendang hijau itu. Selendang para penari,” imbuhnya.
Dengan bantuan tetua desa, Mbah buyut, Widya dan Bima ditemukan. Namun sayang nyawa Bima sudah tidak bisa kembali menyatu dengan tubuhnya. Ayu juga kemudian meregang nyawa dalam upaya penyembuhan yang mengharuskannya dibawa ke luar Pulau Jawa.
Klarifikasi Penulis
Setelah kisah KKN di Desa Penari viral, akun Simple Man lantas memberikan beberapa klarifikasi terkait cerita itu. Lewat voice note yang diunggah di video YouTube Raditya Dika, akun Simple Man menjawab beberapa pertanyaan.
Satu di antaranya soal keaslian cerita hingga bagaimana dirinya bisa mendapatkan cerita KKN di Desa Penari dari dua sudut pandang yang berbeda. Meski demikian, akun SimpleMan mengaku ada beberapa kesalahan yang ia buat saat menuliskan kembali kisah KKN di Desa Penari.
Satu di antaranya, ia masih memberi clue atau petunjuk tentang tempat serta beberapa poin yang ada dalam kisah KKN di Desa Penari.
“Kesalahan saya sebenarnya, saya masih memberi clue tentang tempat, tentang beberapa poin,” ujarnya.
Oleh karenanya, setelah cerita itu viral, ia mengaku menyesal. Akun SimpleMan menambahkan tak bisa berbuat apa pun setelah kisah KKN di Desa Penari viral di media sosial. “Setelah cerita ini viral, saya benar-benar menyesal. Tapi karena sudah telanjur viral dan semua orang sudah membacanya, ya sudah.”
“Saya pikir, saya masih bisa untuk tidak menjelaskan lebih jauh tentang cerita ini,” ujar dia.
SimpleMan juga mengaku, ia dan narasumber cukup terganggu dengan adanya cerita tersebut. “Jujur saja, saya merasa terganggu dengan ini. Apalagi pihak narasumber yang juga benar-benar merasa terganggu, sih.’
“Ya nggak terganggu doang karena dia juga kebetulan punya media sosial, jadi saya cuma mengatakan pada beliau, cepat atau lambat, cerita ini reda dengan sendirinya,” katanya.
Berikut lima poin klarifikasi akun Simple Man terkait kisah KKN di Desa Penari yang viral itu:
1. Permintaan Maaf
SimpleMan mengaku menyesal atas viralnya kisah yang seharusnya disembunyikan. Ia juga meminta maaf atas viralnya kisah KKN di Desa Penari termasuk orang yang dijadikan narasumber, juga merasa terganggu.
SimpleMan tak menyangka, tulisannya akan menghebohkan warganet. Ia tidak memiliki niat apapun. SimpleMan hanya ingin mengangkat cerita tersebut menjadi pembelajaran mahasiswa yang ingin melakukan KKN agar selalu menjaga tata krama dan menjunjung tinggi adat istiadat setempat.
“Di mana bumi dipijak, di situ langit dituju. Saya pribadi mohon maaf bila menyinggung cerita ini menimbulkan kehebohan yang awalnya tidak saya sangka sebelumnya.”
“Saya sebagai penulis semoga ada hikmah yang bisa diambil dari cerita ini,” jelas SimpleMan.
2. Keaslian Cerita
Mengenai keaslian cerita, Simple Man mengatakan, tulisan yang ia buat berdasarkan pengalaman narasumber dan dijamin keasliannya berdasar kisah nyata. Ada beberapa pengurangan dan penambahan cerita, tapi tidak lepas dari benang merah yang diberikan.
“Saya dapat pastikan, cerita ini berdasar dari narasumber tentang pengalaman dia dan teman-temannya yang saya ubah sedemikian rupa agar masuk keenam tokoh yang saya tulis.”
“Dan saya yakin cerita ini nyata entah orang percaya atau tidak. Saya pikir ini nyata,” lanjutnya.
Beberapa poin, Simple Man jelaskan ada cerita yang dia ubah ketika tokoh Wahyu dan Widya berangkat ke kota. Kemudian SimpleMan menjelaskan, semua cerita yang sebenarnya jika ditulis jauh dari logika. Mengenai akhir cerita tentang dua nyawa melayang, dia menjelaskan, itu memang benar adanya.
3. Cerita Versi Widya dan Nur
Simple Man juga menjelaskan bagaimana dia mendapat dua sudut pandang dari narasumber yang berbeda. Awalnya dia mengaku hanya menulis satu cerita dari sudut pandang dari Widya. Kemudian Simple Man mendapat tawaran untuk menanyakan kisah yang juga dialami teman Widya lainnya.
Kemudian namanya ia disamarkan menjadi Nur dalam cerita tersebut. Simple Man mengatakan, awalnya Nur sempat menolak. Namun, setelah Widya membujuk akhirnya Nur mau membagikan kisahnya.
Simple Man dan Widya lalu menuju ke rumah Nur untuk mendengarkan kisahnya. Setelah mendengarkan kisah, didapati kenyataan beberapa kejadian memiliki hal yang berkesinambungan, sehingga kemudian ditulis ulang menjadi versi Nur.
4. Lokasi Jawa Timur?
Setelah tulisan KKN di Desa Penari, banyak dari warganet yang menebak lokasi KKN diadakan. Bahkan ada yang membuat investigasi dengan mengunjungi satu lokasi yang diduga kuat yakni Rowo Bayu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
“Ada video yang di-upload di Youtube tentang investigasi lokasi Desa Penari ke daerah Rowo Bayu, bagaimana tanggapan dari Simple Man?” tanya Raditya Dika dalam unggahan Youtube-nya Jumat (30/8/2019).
Atas hal tersebut, soal lokasi Rowo Bayu, lokasi yang sering dikait-kaitkan dengan lokasi KKN di Desa Penari, Simple Man beri jawaban tegas, lokasi tidak ada hubungannya dengan Rowo Bayu.
“Saya tegaskan, kejadian ini tidak ada hubungannya dengan Rowo Bayu.”
“Jadi untuk temen-temen dimohon kebijaksanaan, ada yang harus saya jaga salah satunya adalah amanat.”
“Semoga klarifikasi saya membuat teman-teman tidak mengaitkan dengan Rowo Bayu,” jelasnya.
Dia juga memberi tanggapan terkait jawaban dari netizen yang menebak-nebak soal lokasi. Simple Man pun akhirnya menjawab jika ada tebakan netizen yang menjawab benar, tidak lebih menjelaskan lebih lanjut lagi.
“Dan bila ada pertanyaan apakah ada tebakan yang benar, saya cuma akan menjawab ada,” tegasnya.
5. Akun Anonim?
Diketahui Simple Man tak hanya menuliskan KKN di Desa Penari. Bahkan kisah berbau mistis dan horor lainnya juga ia tulis. Lantas mengapa ia memilih menggunakan akun anonim?
Dalam klarifikasi yang ia utarakan, Simple Man mengaku ingin menjadi pribadi yang lowprofile. Ia ingin melindungi narasumber karena menurutnya cerita horor yang ditulisnya biasanya bersifat sensitif. Dia berujar, membagikan kisah tersebut karena hanya ingin orang lain dapat mengambil pesan yang terkandung dibalik cerita yang ia bagikan. Awalnya Simple Man menulis cerita hanya untuk mengisi waktu luang.
Ternyata setelah dibagikan mendapati kenyataan tulisannya banyak mendapat respons netter. Atas hal tersebut, SimpleMan kemudian banyak menulis berdasarkan kisah yang dialami oleh teman, kenalan atau tetangganya.(berbagai sumber)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>