TIMUR. Wali Kota Bontang Basri Rase meluruskan kabar tarif sewa lapak UMKM di agenda Animal Fest Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) sebesar Rp 2,7 juta.
Basri mengatakan, kabar tersebut tidak benar. Biaya sewa lapak untuk pedagang ditetapkan berkisar Rp500 – 700 ribu. Sedangkan, tarif Rp2,7 juta dibebankan kepada perusahaan.
“Saya sudah sampaikan juga di Paripurna kemarin. Jadi Rp 2,7 juta itu untuk perusahaan. Bukan untuk UMKM. Kita beri harga sewa yang sangat ramah di kantong pedagang,” kata Basri.
Diketahui dari informasi denah, Animal Fest berlangsung pada 16-22 Oktober 2023 dengan 34 stand kuliner bagi pedagang.
Keluhan saat itu hadir dari salah seorang pedagang yang menganggap harga sewa yang sangat mahal.
Dirinya membandingkan dengan acara Desa Sebuntal Festival yang digelar belum lama ini, hanya membayar Rp 350 ribu selama 6 hari. Itu pun sudah termasuk fasilitas air dan listrik yang diterima pedagang.
“Kalau segitu yah mahal bang. Apalagi kita pedagang kecil saja ini. Kalau Rp 2,7 juta tidak masuk dilogika jalau hanya fasilitas tenda, listrik dan air,” tutur salah seorang pedagang.
Bahkan beberapa waktu lalu. Tarif penyewaan lapak pedagang di Animal Fest Disdamkartan juga dikritisi DPRD Bontang.
Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris menilai tarif sewa lapak pedagang Rp 2,7 juta untuk satu minggu terlalu tinggi.
Penarikan uang sewa itu dinilai mengeruk kantong para pedagang. Nilai yang harusnya dibanderol juga sesuai prospek keuntungan setiap harinya.
Misalkan dalam acara tersebut berapa pengunjung yang dipastika akan hadir diacara Animal Fest. Dibagi dengan potensi setiap keuntungan pedagang dengan total 34 lapak.
“Ini tidak ramah sama pedagang kalau nilai sewanya tinggi. Saya selalu berikan masukan kepada Pemkot untuk bisa berlaku adil terhadap pedagang di setiap event,” kata dia.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>