TIMUR. Kasus tersendatnya pencairan Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di Tanah Grogot Paser, membuat Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, geram.
Pasalnya banyak orangtua siswa yang seharusnya mendapatkan dana beasiswa PIP pada bulan ini, tertunda hingga bulan Februari 2020. Penundaan ini juga dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tanah Grogot secara sepihak.
Selain itu, pelayanan BRI juga kurang menghargai para orangtua siswa yang ingin mencairkan beasiswa anaknya.
“Ada orangtua siswa mendapatkan perlakuan kasar saat mencairkan beasiswa di BRI yang tentu sudah menjadi hak mereka, dan saya mengecam pelayanan seperti itu,” tegasnya, Senin (23/12/2019).
Salah satu orang tua mengadukan hal itu saat Hetifah mengadakan reses di Kabupaten paling selatan Kaltim. Saat itu ia bersama beberapa orang tua lain usai menyambangi BRI untuk mencairkan beasiswa PIP atas arahan dari Kepala Sekolah.
Setelah jauh-jauh mereka datang dari Batu Sopang ke Tanah Grogot, akan tetapi saat sampai di BRI Tanah Grogot, bukannya pelayanan yang mereka dapatkan, melainkan mereka diusir dan diminta kembali lagi pada Februari 2020.
Hetifah juga mengimbau kepada seluruh BRI di Provinsi Kaltim agar bersiap-siap dan memperbaiki pelayan sehingga hal serupa tidak terjadi lagi. Mengingat wewenang pencairan beasiswa PIP khusus SD dan SMP dipercayakan oleh Pemerintah Pusat kepada BRI.
“Mari sama-sama menjadi kepercayaan masyarakat. Bagi orang tua siswa apabila ada yang merasa diperlakukan seperti kejadian diatas, bisa menyampaikan hotline pengaduan di nomor aspirasi Hetifah di 0813 1336 3636,” kata Hetifah.
Perlu diketahui, tahun ini ada 96.831 siswa Sekolah Dasar (SD) di Kaltim yang mendapatkan beasiswa PIP. (Rob)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>