Ketel Uap Pabrik Tahu di Loa Janan Meledak, Satu Orang Meninggal Dunia

Polsek Loa Janan melakukan olah tempat kejadian di lokasi ledakan pabrik tahu (ist)

TIMUR. Puji Utomo, warga Dusun Tegal Anyar, Desa Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar) meninggal dunia setelah ketel uap di pabrik tahu miliknya meledak, dan menyebabkan tubuhnya terlempar hingga 40 meter. Insiden itu terjadi pada Minggu (17/7/2022) sore.

Akibat kejadian itu, tiga warga lainnya ikut menderita luka bakar. Ledakan yang kuat bahkan membuat tubuh Puji Utomo terpisah beberapa bagian. Warga pun mencari bagian tubuh yang hilang hingga radius 200 meter dari lokasi kejadian.

Read More

“Kami juga melakukan penyusuran di sungai yang berada tidak jauh dari pabrik tahu, termasuk di sekitar tanah lapang yang berada 200 meter dari lokasi ledakan,” ujar Budi, salah satu warga sekitar kepada Klik Samarinda (Timur Grup).

Dijelaskannya, saat itu warga sekitar mendengar suara ledakan dari pabrik tahu tersebut. Warga pun langsung menuju sumber ledakan. Di sana warga mendapati ketel uap di pabrik meledak. Lalu ketel uap yang meledak terbang ke udara dan mendarat di dalam kamar mandi rumah milik Puji Utomo.

Salah satu karyawan pabrik Supriono, menyebut sebelum ledakan Puji Utomo sedang mengecek para pekerjanya yang tengah membuat tahu. Saat berbincang dengan para karyawan, tiba-tiba ketel uap yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri meledak hingga membuat tubuh Puji Utomo terpental jauh.

Menurut Supriono, saat itu api pembakar ketel tidak terlalu besar. “Bapak (Puji Utomo) lagi ngobrol sama Fadil, tahu-tahu meledak,” kata Supriono.

Polres Kutai Kartanegara melalui Polsek Loa Janan pun langsung datang ke lokasi untuk pengecekan dan olah tempat kejadian. Kapolsek Loa Janan Iptu Aksarudin Adam, mengatakan dugaan sementara ledakan terjadi karena panas ketel uap yang terlalu berlebihan.

Kepolisian juga membandingkan ketel uap yang meledak dengan sejumlah ketel uap lain milik tetangga korban. “Karena kalau kami bandingkan pabrik punya Pak Utomo dengan pabrik yang ada di sebelahnya, punya korban ini lebih manual. Tidak disertai alat-alat indikator yang menandakan panasnya berlebihan atau tidak,” ujar Iptu Aksarudin Adam.

Untuk kepentingan penyelidikan, pihaknya kata Iptu Aksarudin, selanjutnya akan melakukan pemeriksaan faktor keselamatan di sejumlah pabrik tahu tradisional di Kutai Kartanegara.(*)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts