Kisah Cinta Mbah Gambreng, Sering Ejek Pemuda eh Malah Dilamar Orangnya

Foto pernikahan Mbah Gambreng

TIMUR. Kalimat witing tresno jalaran soko kulino (cinta datang karena terbiasa) lebih kurang tepat disematkan bagi pasangan beda usia 40 tahun tersebut.

Tri Sutiyem atau Mbah Gambreng, nenek berusia 65 tahun di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, menikah dengan pria 24 tahun bernama Ardi Waras.

Read More

Pernikahan siri keduanya dilangsungkan pada Jumat (5/6/2020). Cinta di antara mereka tumbuh seiring berjalannya waktu.

Bahkan, awalnya Mbah Gambreng hanya menganggap Ardi sebagai anak angkatnya. Selain Ardi, Mbah Gambreng telah mengangkat empat orang anak yang terdiri dari tiga lelaki dan satu perempuan.

“Iya, sudah empat orang anak angkat saya, tiga laki-laki dan satu perempuan, tiga sudah menikah dan punya rumah tangga sendiri, satu lagi Ardi ini yang jadi suami saya,” kata dia.

Berawal ejekan malah menyatakan cinta

Mbah Gambreng selama ini bekerja serabutan mengambil upahan karet di lahan milik orang lain. Untuk mencukupi hidupnya, Mbah Gambreng juga berjualan pakaian dan jamu keliling.

Mbah Gambreng mengenal Ardi lebih kurang sejak satu tahun yang lalu. Pemuda 24 tahun bernama Ardi itu adalah seorang penari di grup kesenian kuda lumping, sedangkan Mbah Gambreng adalah salah satu pengurusnya. Saat itu, dirinya hanya menganggap Ardi sebagai anak angkat.

“Karena dia kan memang kerjaannya sama seperti saya sebagai pekerja seni,” kata Mbah Gambreng, seperti dilansir Tribun Sumsel.

Kepala desa kaget, dibantu menikah resmi

Kepala Desa Bumiharjo Wahyudi membenarkan kabar pernikahan nenek 65 tahun dengan pemuda 24 tahun di wilayahnya. Ia mengaku awalnya terkejut dan tak percaya mendengar kabar itu.

Pernikahan siri itu dilangsungkan di Desa Bumiharjo dengan maskawin sebesar Rp 100.000. Namun, setelah mendatangi keduanya, Wahyudi mengusulkan agar pernikahan mereka dicatatkan secara resmi.

“Iya benar, Pak, ada warga saya bernama Mbah Gambreng yang sudah berusia 65 tahun menikah dengan pemuda dari desa tetangga, Desa Cahaya Makmur, bernama Ardi Waras. Karena menikahnya secara siri, maka saya usulkan agar dicatatkan secara resmi dan akan saya bantu mengurusnya,” kata Wahyudi .(kompas)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts