TIMUR. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengklarifikasi soal adanya ratusan korban penumpang kapal yang tertipu pembelian tiket.
Staf Operasi Terminal Poin PT Pelni Bontang Kadir Tue mengatakan, pada kejadian Senin (24/6/2024) lalu tercatat hanya ada sekitar 15 orang.
Namun, kabar ratusan korban penipuan itu muncul ditenggarai karena saat perdebatan para korban disaksikan oleh banyak orang. Pun kebanyakan korban tiket palsu berasal dari pekerja kebun sawit di Kutai Timur dan Berau.
“Jadi tidak ada itu ratusan orang. Hanya 15 orang saja. Itu juga ada 2 kali kejadian pada (12/6) lalu hanya 25 orang. Kami pastikan itu kabar tidak benar,” ucap Kadir.
Dia pun meminta masyarakat agar membeli tiket melalui gerai resmi, supaya tak ada lagi korban penipuan. Platform pembelian tiket sudah disediakan, melalui aplikasi dan website resmi.
Bahkan saat kondisi tiket yang sudah full pengumuman selalu disampaikan. Baik melalui rekanan travel atau di Pelabuhan Loktuan Bontang.
Diketahui, setiap keberangkatan PT Pelni menyiapkan 970 lembar tiket KM Binaiya dan 405 untuk KM Egon. Pelni juga sempat melacak akun Facebook tersebut. Ternyata berasal dari Tanggerang.
Gambar tiket pun saat PT Pelni yang mengeluarkan disertakan barcode. Di dalam barcode itu bisa terlacak nomor tempat duduk dan kode booking.
“Kami beri informasi terus. Bahkan pengumuman dipampang di Pelabuuan dan travel rekanan,” pungkasnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>