Lansia Penderita Stroke di Berebas Tengah, Tinggal di Gubuk dan Tak Terdata Kemiskinan Ekstrem

Neni Moerniaeni menyambangi rumah warga Berebas Tengah untuk dievakuasi karena lumpuh dan hanya tinggal di rumah tidak layak huni/ M Rifki

TIMUR. Di dalam rumah reot, di Gang Mutiara 3, Jalan Ampera, Kelurahan Berebas Tengah, Bontang Selatan, Lasahi (69) terbaring lemah.

Tubuhnya sudah ringkih, ia tak mampu lagi berdiri setelah terserang stroke 3 bulan terakhir.

Read More

Lasahi tinggal di rumah nyaris seperti gubuk bersama 2 orang anaknya. Di dalam bilik sempit, dengan lemari rak-rak Lasahi berebut tempat hanya untuk berbaring di kasur tipisnya.

Keberadaan Lasahi baru diketahui setelah Wali Kota Bontang terpilih Neni Moerniaeni menyambangi kediamannya.

Saat itu juga, Neni meminta agar Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) segera mengurusi pria malang ini bersama keluarganya, Kamis (30/1/2025).

Mirisnya, pria ini tak tercatat sebagai warga dengan kemiskinan ekstrim padahal kondisinya memilukan.

Setelah disambangi, Dinsos-PM membawa Lasahi ke RSUD Taman Husada untuk mendapat perawatan medis. Sementara 2 anaknya yang belum menikah sementara diungsikan di Rumah Singgah milik Dinsos-PM di Jalan AM Parikesit.

Neni menilai seharusnya Lasahi masuk di kategori kemiskinan ekstrem. Tetapi faktanya yang bersangkutan hanya mendapatkan bantuan iuran BPJS. Tidak dibarengi dengan bantuan lainnya.

“Rumahnya akan diperbaiki. BAZNAS yang akan bantu sampai rumah ini layak huni. Kasian itu bapak sudah sepuh tapi kondisi rumahnya juga memprihatinkan,” ucap Neni.

Bentuk perhatian Pemerintah Kota Bontang juga akan dijalankan. Pada hari ini Neni juga akan mengunjungi 22 warga masuk kategori ekstrem.

Intervensinya pun akan beragam. Karena menurutnya setiap keluhan pasti akan ada solusi yang disiapkan. Untuk membantu Lasahi BAZNAS akan gelontorkan Rp50 juta.

Nantinya rumah dengan lebar 4×8 meter akan disulap untuk menjadi tempat layak huni. Sembari menunggu rumah ini dibongkar nantinya Lasahi dan keluarga akan tinggal di Rusunawa Kelurahan Api-Api.

“Memang agak berat menangani warga miskin. Tapi tidak juga sulit. Kita punya BAZNAS dan CSR perusahaan. Memanusiakan manusia itu tugas pemerintah,” tambah Neni.(*)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts