Menanti 100 Hari Sang Pemenang

Jatah Kursi Punggawa Birokrasi

Malam rabu pekan lalu di warung kaki lima Sangatta, seorang pejabat setingkat Kepala SKPD membuka diskusi. Temanya serius. Dahinya berkerut lantaran mendengar gelombang mutasi akan datang. Nasibnya bisa dibilang di ujung tanduk. Secara diam-diam namun ketahuan, dia mendukung Calon Bupati yang keok di Pilkada. Pupus sudah harapan menjadi Sekda.

Sekda atau Sekretaris Daerah memang puncak tertinggi pencapaian karir Pegawai Negeri Sipil (PNS) di daerah. Wajar jika kursi Sekda menjadi seksi. Apalagi, syarat menjadi Sekda semakin terbuka dengan kran Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PAN-RB) Nomor 13 tahun 2014 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Secara Terbuka di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Selain itu, dalam Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), pejabat golongan IV B memenuhi syarat untuk menjadi Sekda. Artinya, pejabat setingkat kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) punya kans yang sama dengan pejabat golongan setingkat Asisten untuk berebut kursi Sekda.

Syarat lain menjadi Sekda dalam UU yang sama, sudah dua tahun memangku jabatan eselon dua, dan sehat jasmani dan rohani dengan bukti hasil cek laboratorium kesehatan.

Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunandar memberikan gambaran ideal Sekda. Ismunandar yang terpilih bersama Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, menjelaskan Sekda Kutim harus punya kemampuan komunikasi yang baik. Sebagai punggawa birokrasi, Sekda menjadi jembatan komunikasi antara kepala daerah dan PNS di lingkungan Pemkab Kutim.

Ismunandar, mantan Sekda Kutim ini mengungkapkan, Sekda tidak boleh kaku dalam mengawal jalannya pemerintahan. Ismuh, panggilan Ismunandar mengaku belum mengantongi nama-nama kandidat Sekda.

“Sebenarnya soal Sekda menjadi kewenangan Provinsi untuk menetapkan. Tapi kami berharap Sekda Kutim nanti harus bisa luwes dalam mengawal jalannya proses birokrasi pemerintahan,” ujarnya.

Kasmidi Bulang menambahkan, perkara jabatan sebenarnya bukan masalah besar. Dia punya rumusnya. Dengan menempatkan pejabat sesuai dengan kompetensi, penyelenggaraan pemerintahan dipastikan berjalan profesional.

“Hanya satu kuncinya, right man on the right place,” kata Kasmidi.

Sumber Timur di Sangatta menyebut 4 kandidat Sekda yang mengemuka. Empat calon Sekda itu sebelumnya menjabat Asisten Setkab Kutim.

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts