TIMUR. Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebut bahwa harga dirinya jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pangkat dan jabatan.
Pernyataan Syahrul tersebut disampaikan usai bertemu Menteri Sekretaris Negara (Menesneg) Pratikno, di Istana Kepresidenan, Kamis (5/10/2023).
“Saya orang Bugis-Makassar dan rasanya harga diri jauh lebih tinggi daripada pangkat dan jabatan. Beri saya kesempatan membuktikan bahwa saya terbiasa mengurus rakyat,” kata Syahrul dikutip dari YouTube Kompas TV.
Syahrul menyebut bahwa nasihat dari orang tuanya adalah siapa yang berani berbuat haru berani bertanggung jawab, oleh sebab itu ia dengan tegas menyebut siap bertanggung jawab.
“Saya berharap nasihat-nasihat orang tua saya, nasihat budaya saya dari sana, kalau berani berbuat harus berani bertanggung jawab. Saya siap bertanggung jawab.”
“Belum ada panggilan (dari KPK), saya belum tahu ada apa-apa, saya cuma baca di medsos,” kata dia menjawab pertanyaan wartawan.
Ia mengaku mengetahui sejumlah kabar di tanah air saat dirinya sedang membahas sejumlah maalah pertanian dengan sejumlah menteri di luar negeri.
“Berhadapan dengan bilateral, dengan menteri Itali, menteri Spanyol, melakukan pantauan dengan FAO, dengan IFAT, dengan berbagai hal yang merasa bahwa Indonesia perlu dibantu dalam climate change.”
“Beri saya kesempatan, dan saya belum ada istirahat ini, dan tadi juga saya diperiksa di Polda. Capek banget saya menghadapi ini semua.Saya berharap tidak sedikiit pun mengganggu kinerja bapak presiden, lebih baik saya mengambil sikap seperti itu,” bebernya.
Kedatangan Syahrul ke Istana Kepresidenan hari ini adalah untuk menyampaikan surat pengunduran dirinya dari jabatan Menteri Pertanian.
“Saya sore hari ini datang meminta waktu Bapak Presiden dan diberi kesempatan melalui Mensesneg Pak Pratikno untuk menyampaikan usul dan surat pengunduran diri saya sebagai menteri,” jelasnya.
“Alasan saya mengundurkan diri adalah ada prsoes hukum yang sedang saya hadapi dan saya harus siap menghadapi secara serius,” tuturnya.
Meski demikian, Syahrul berharap agar semua pihak tetap menghormati asas praduga tak bersalah dan tidak menghakiminya.
“Walaupun saya berharap jangan ada stigma dan presumption of innocent, maksudnya menghakimi saya dulu.”
“Biarlah proses hukum berlangsung dengan bak, dan saya siap menghadapi,” tegasnya.(Kompas TV)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>