TIMUR. Rencana penggunaan motor listrik untuk operasional Ketua RT se-Kota Bontang masih dalam perencanaan Pemerintah Kota. Opsi paling memungkinkan menggunakan motor berbahan bakar BBM.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Bontang Amiruddin menuturkan masih mempertimbangkan jenis motor RT yang dibagikan apakah menggunakan teknologi listrik atau dengan kendaraan yang menggunakan BBM.
Tim tingkat kota juga saat ini masih melakukan survei ketersediaan stok pengadaan motor RT yang sudah ditetapkan spesifikasinya.
Misalnya dengan spesifikasi kendaraan dengan kapasitas 125 cc. Kemudian juga sesuai dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen.
Anggaran untuk pengadaan motor RT telah ditetapkan Rp 11,9 miliar. Apabila diasumsikan untuk 499 RT, tiap motor dibanrol seharga Rp 23 juta per unit, sedangkan harga rata-rata motor listrik saat ini berkisar Rp 30-an juta.
“Kita masih bahas kalau untuk listrik atau yang menggunakan BBM. Ini lagi survei ke dealer baik Yamaha, Suzuki, Honda dan distributor motor listrik,” tutur Amiruddin.
Selain jenis motor, Pemkot Bontang juga tengah merampungkan payung hukum untuk penggunaan anggaran Motor RT.
Hal itu dilakukan agar tidak ada masalah yang muncul dikemudian hari. Termasuk soal nomor polisi yang berubah menjadi plat merah dari usulan sebelumnya menggunakan plat putih.
Tidak hanya itu molornya pembagian juga dilatarbelakangi beberapa faktor. Misalnya peralihan OPD yang mendistribusikannya. Dari yang sebelumnya Bapenda dan saat ini di plot di masing-masing Kecamatan.
“Semua masih berproseslah yang jelas. Bisa jadi juga pembagian motor nanti itu berbagai merek. Paling penting program dari Pak Walikota dan Bu Wakil Walikota berjalan,” pungkasnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>