TIMUR. PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir alias JNE bersuara soal temuan beras bantuan sosial (bansos) dari presiden yang terkubur di sebuah lahan di Kota Depok, Jawa Barat.
Pernyataan ini mereka sampaikan selaku distributor beras bansos tersebut.
Vice President JNE Eri Palgunadi mengklaim tak ada pelanggaran prosedur yang dilakukan perusahaannya dalam masalah tersebut. Sebab, beras dikubur karena kondisinya memang sudah rusak atau tak layak konsumsi.
“Terkait dengan pemberitaan temuan beras bansos di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak,” kata Eri dalam keterangan tertulis, Minggu (31/7).
JNE selaku distributor bantuan sosial tersebut, kata Eri, berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada semua pelanggan. Pihaknya juga mendukung program pemerintah terkait penyaluran bansos.
“Dalam menjalankan bisnis JNE selalu mematuhi dan mengikuti peraturan yang berlaku serta selalu menjalankan standard operating prosedur perusahaan dengan sebaik mungkin,” katanya.
Sebelumnya, Warga Kota Depok Jawa Barat, dibuat geger dengan temuan beras kemasan yang ditimbun di tanah di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Minggu.
Kadinsos Kota Depok Asloe’ah Madjri membenarkan hal itu. Menurutnya, beras tersebut merupakan bantuan presiden yang disalurkan langsung dari Kementerian Sosial untuk warga terdampak covid-19. Dia mengaku baru mengetahui temuan tersebut dari polisi.
Polisi Panggil JNE
Polisi pun menyelidiki temuan beras bansos berkarung-karung yang ditimbun di Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Hari ini, polisi memanggil pihak JNE untuk meminta klarifikasi terkait beras yang ditimbun di Depok tersebut.
“Hari ini baru akan kita klarifikasi resmi,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan dalam keterangan kepada detikcom, Senin (1/8/2022).
Polisi telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok terkait temuan beras bansos yang dikubur di Tirtajaya, Sukmajaya. Pihak Dinsos Kota Depok mengaku tidak pernah bekerja sama dengan JNE untuk penyaluran beras bansos.
“Hasil kordinasi dengan Dinsos Kota Depok bahwa Dinsos Kota Depok tidak pernah menggunakan jasa JNE untuk pengiriman bahan sembako untuk wilayah Kota Depok. Untuk pengiriman beras yang menggunakan jasa JNE adalah Kemensos RI kerja sama dengan BULOG,” terang Zulpan.
Zulpan menjelaskan beras berkarung-karung membusuk ditimbun di Depok ini awalnya ditemukan oleh warga bernama Rudi Samin. Rudi Samin menggali tanah di lokasi yang merupakan bekas lahan parkir mobil JNE, setelah mendapatkan informasi dari pria inisial S.
Rudi Samin mengaku sebagai pemilik lahan yang tanahnya digunakan JNE untuk parkir mobil.
“Menurut keterangan Saudara Rudi Samin bahwa dirinya dilaporkan/diberi informasi dari Saudara S bahwa sekitar 2 tahun yang lalu pihak JNE melakukan pemendaman/timbun beras yang diduga bantuan dari pemerintah untuk masyarakat yang tidak disalurkan,” jelas Zulpan.
Kepada polisi, Rudi Samin menjelaskan awal mula temuanberas bansos yang dikubur tersebut. Rudi Samin dengan bantuan operator bernama Surya akhirnya menemukan beras berkarung-karung yang ditimbun itu setelah dua hari penggalian, tepatnya pada Jumat (29/7).
“Setelah mendapat informasi dari Saudara S, Rudi Samin melakukan penggalian dengan menggunakan ekskavator untuk mencari kebenaran informasi tersebut,” katanya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>