TIMUR. Berakhir sudah aksi Haerul, setelah 5 tahun mengaku sebagai anggota Satuan Brimob Polda Sulsel. Pria berusia 30 tahun itu mengaku berpangkat Brigadir Polisi Satu (Briptu), dan akhirnya terungkap setelah sang istri merasa curiga.
Kasi Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando KS, mengatakan bahwa Haerul mengaku menjadi anggota Satuan Brimob Polda Sulsel sejak 2018. Ulah warga Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulaweso Selatan itu akhirnya terungkap setelah sang istri merasa curiga, dan mendatangi Markas Komando Brimob Polda Sulsel untuk menanyakan apakah betul suaminya adalah anggota polisi.
“Jadi istrinya curiga karena dia lihat suaminya tidak seperti anggota polisi pada umumnya. Dia kemudian datang ke Mako Brimob untuk menanyakan, dan disana tidak ada yang kenal dengan suaminya,” kata Lando, Kamis (23/2/2023).
Lando menambahkan, Satuan Brimob Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar kemudian bergerak untuk mencari keberadaan Haerul dan berhasil menangkap pria berusia 30 tahun itu di rumahnya. Ia kemudian dibawa ke Mako Brimob Polda Sulsel untuk menjalani interogasi.
“Dari hasil interogasi, dia kemudian mengaku bahwa dirinya bukan anggota polisi alias polisi gadungan,” jelasnya.
Di hadapan polisi, Haerul juga mengaku bahwa dirinya melakoni itu sejak 2018. Tujuannya demi mendapat pengakuan dan disegani keluarganya.
“Jadi dia menjadi polisi gadungan dari tahun 2018. Dia juga mengaku tidak pernah melakukan hal-hal tidak baik selama mengaku menjadi anggota polisi. Hal itu semata-mata demi mendapat pengakuan dan agar keluarga takut kepada dirinya,” jelas Lando.
Dalam aksinya sebagai polisi gadungan, Haerul cukup terampil. Pasalnya dia memiliki KTP dan SIM dengan keterangan pekerjaan sebagai anggota Polri. Selain itu dia juga memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri yang cukup mirip dengan KTA Polri asli.
“Ada sejumlah barang bukti yang diamankan mulai dari KTP, SIM, KTA palsu dan satu unit sepeda motor,” ucapnya. (liputan6)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>