Silih berganti rezim tidak membuahkan perubahan dari janji pemerataan pembangunan saat kampanye. Keterwakilan di legislatif mesti saling berebut anggaran pembangunan, itu pun kalau tepat sasaran. Faktor ketiga lahir dari situasi pelik ini, yakni lemahnya daya saing sumber daya manusia.
Sudah banyak contoh daerah tertentu di suatu kabupaten yang memiliki keunggulan SDM, memiliki daya saing. Sehingga mendominasi posisi stategis atau jabatan di pemerintahan. Bagi mereka yang kalah daya kuasa karena isolasi pendidikan formal maupun politik, pilihan biasanya tidak banyak selain berpangku tangan sembari menunggu bantuan. (*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>