Sidak DPRD Ungkap Penyebab Langkanya Gas 3 Kg di Bontang

Rombongan Komisi B DPRD Bontang saat meninjau penyalur gas elpiji di Akawy, Rabu (5/2/2025). (M Rifki)

TIMUR. Hasil kunjungan lapangan Komisi B DPRD Bontang ke pangkalan gas mengungkap faktor penyebab kelangkaan tabung gas 3 kilogram selama beberapa hari terakhir.

Jumlah stok tabung gas di pangkalan aman, hanya saja waktu libur panjang beberapa hari lalu memicu permintaan gas melon meningkat. Kondisi itu diperparah dengan panic buying di masyarakat sehingga tabung gas langka di pasaran.

Read More

Ketua Komisi B DPRD Bontang Rustam mengaku bingung saat meninjau lokasi sebab stok di pangkalan melimpah, namun di masyarakat antre panjang.

Dari 3 titik penyalur tabung gas elpiji di Bontang yang didatangi, stok di sana masih tersedia. Pun, tidak ada keterlambatan pengiriman dari Pertamina.

Untuk Agen PT Pantai Subur sendiri setiap hari mendapat pasokan sebanyak 2.800 tabung gas 3 kilogram. Kemudian tabung itu dikirimkan ke 40 pangkalan yang sudah tercatat oleh Agen.

Sementara Agen PT Akawy di Jalan Pattimura sendiri mendapatkan 44 ribu pasokan tabung gas setiap bulannya.

Atau sebanyak 1.625 tabung per harinya. Itu diberikan kepada 35 pangkalan yang sudah terdata di Agen Akawy.

“Ini kami cek masih ada saja. Bahkan tadi pagi masih ada gas kami dapatkan di pangkalan yang belum ludes. Tapi ada juga yang habis,” ucap Rustam.

Kelangkaan stok tabung gas 3 kilogram ternyata dipengaruhi karena tingginya permintaan saat hari libur awal Februari kemarin.

Rustam mengatakan hanya terdapat 500-an tabung yang tersebar di saat libur panjang. Itu sesuai kebijakan pertamina ekstra droping hanya bisa dilakukan 10 persen dari kuota harian.

Diketahui, setiap hari tercatat ada 5.600 tabung tiap hari berputar di Bontang. Jumlah itu pun diketahui ludes terjuak hanya dalam waktu 1 hari.

“Menumpuk antrean karena saat libur panjang kan cuman ada 500 pasokan saja. Padahal dari total kuota 5 ribu lebih. Pantas saja warga kesulitan. Ditambah lagi oanik di everan tidak ada lagi menjual tabung gas,” terangnya.

Lapor Apabila Harga Lebih Rp 21 Ribu

Mencegah adanya kenaikan harga ecer tabung gas subsidi 3 kilogram. Pertamina meminta peran serta warga. Saat melihat ada yang menjual di atas Rp21 ribu bisa langsung melapor.

Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Azri Ramadan mengatakan, pelaporan bisa dilakukan mandiri melalui hot line 135 atau call center 136 yang akan terhubung dengan Dirjen Migas.

Dari tinjauan di lapangan semua pasokan berjalan normal. Hanya saja ada beberapa kekeliruan menyikapi sebuah isu. Pertama larangan penjualan di eceran itu untuk menghindari kenaikan harga.

Sebenarnya masyarakat lebih mudah bisa membeli langsung di pangkalan dengan harga Rp21 ribu per tabung gasnya.

“Kalau ada silahkan laporkan. Ancaman sanksinya terberst bisa doputus hubungan kerjasamanya sebagai penyalur tabing gas 3 kilogram,” pungkasnya.(*)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts