TIMUR. Wakil Wali Kota Bontang Najirah berkeinginan Kepala OPD menjadi bapak asuh untuk anak stunting. Hal itu dilakukan agar penurunan angka stunting bisa berkurang sesuai dengan target nasional, yakni turun ke angka 14 persen pada 2024 mendatang.
Namun sebelum menjalankan program bapak asuh, Pemkot Bontang terlebih dahulu akan melakukan pendataan ulang angka stunting. Sebab data saat ini dianggap kurang akurat. Salah satu alasannya adalah jangkauan pendataan.
“Skema itu efektif, karena lebih jelas,” kata Najirah, Rabu (15/2/2023).
Najirah mencontohkan skema realisasi bapak asuh. Selain kepala OPD, nantinya skema bapak asuh ini akan melibatkan semua unsur, termasuk perusahaan hingga tokoh masyarakat. Selain itu Pemkot Bontang juga akan menggelontorkan dana besar untuk penanganan stunting.
Data terakhir, Pemkot Bontang menganggarkan Rp 62 miliar pada 2022 lalu untuk menangani stunting. Dana itu tersebar di delapan 8 OPD untuk pembiayaan sejumlah kegiatan penanganan stunting.
“Berbagai upaya kita lakukan. Sisa waktu kita 8 bulan, kita tidak boleh sia-siakan,” pungkasnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>