TIMUR. Pemerintah Kota Bontang sempat menyita puluhan tabung gas 3 Kilogram (Kg) bersubsidi di beberapa tempat usaha sebelum Lebaran Idul Adha 1444 Hijrah lalu.
Tim monitoring setidaknya mendatangi 10 pelaku usaha yang beromzet di atas Rp 800 ribu sehari. Artinya mereka bisa beralih menggunakan tabung gas non subsidi yaitu 5 kilogram.
Agar ketersediaan stok elpiji 3 Kg bisa dirasakan masyarakat yang memang membutuhkan. Total paling tidak ada 44 buah tabung gas tiga kilogram.
Kepala Bidang Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Bontang Moch Arif Rochman mengatakan, untuk tabung yang diambil kemudian ditukar dengan tabung gas 5 kilogram.
Artinya monitoring ini masih bersifat persuasif. Kemudian para pelaku usaha juga kooperatif untuk mengganti tabung gas dari yang subsidi menjadi non subsidi.
“Jadi istilahnya ditukar saja. Mereka yang punya dua tabung gas subsidi ditukar jadi satu tabung 5 Kg. Bahkan ada yang punya 8 tabung kemarin. Padahal omzet lebih Rp 800 ribu per hari,” ucap Moch Arif Rochman, Selasa (4/7/2023).
Kesulitan mencari tabung gas 3 Kg juga disebabkan permintaan yang tinggi. Apalagi menjelang hari-hari besar. Seperti Idul Fitri, Idul Adha, natal, dan tahun baru.
Biasanya warga juga khawatir yang berakibat panik untuk menyetok dengan jumlah yang banyak. Belum lagi ketersediaan stok juga menipis karena pengiriman dari Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Samarinda menuju ke Bontang sering kali terlambat.
“Nah ini sih sebenarnya harus ada kesadaran dari semua sektor. Bagi yang penghasilan di atas rata-rata bisa beralih ke gas elpiji 5 Kg,” sambungnya.
Dari informasi, akan ada pasokan gas 3 Kg sebanyak 4.500 tabung ke Bontang hari ini. Diharapkan stok ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Ada hari ini. Semoga bisa normal kembali yah,” pungkasnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>