TIMUR. Turap di Jalan Tomat, RT 13, Kelurahan Gunung Elai Bontang Utara ambruk saat hujan lebat pada Kamis (8/7/2021) malam. Dinding penahan badan sungai yang sudah lama dibiarkan miring itu akhirnya tumbang, menyisakan material beton sepanjang puluhan meter di lokasi.
Sumiati, salah satu warga sekitar mengungkapkan ambruknya turap sempat membuatnya kaget, karena lokasi tak jauh dari rumahnya. Kata dia, beton di sisi sungai dari awal memang sudah rusak. Konstruksinya mulai retak dan miring, dengan dinding yang kian bergeser.
“Pas hujan malam awalnya kaya ada bunyi retak,” ujar Sumiati, saat dijumpai KlikBontang (Timur Grup), Selasa (13/7).
Ketua RT 13 Gunung Elai Agung Haryanto, menyebut kerusakan tembok penahan itu sebenarnya sudah berlangsung lama. Bahkan, saat pengerjaan proyek belum genap setahun. Proyek penurapan mulai dikerjakan 2016 lalu, dan bangunan sat ini tepat 5 tahun saat ini.
“Sekitar 4-5 bulan selesai pengerjaan, sudah agak miring turapnya,” terangnya.
Dirinya berharap pemerintah segera memperbaiki kerusakan turap yang ambruk. Sebab buaya acap kali menampakkan diri di sungai itu. Selama ini warga sedikit merasa aman karena dinding beton cukup tinggi menghalangi buaya naik ke darat.
“Khawatirnya ada buaya, kalau siang biasa berjemur dan ditakutkan naik ke warga,” tandasnya.
Agung juga menunjukkan kondisi turap yang juga mulai miring, tak jauh dari lokasi pertama. Di lokasi itu, tembok sepanjang 3 meter sudah retak dan berlubang lebar. Saat volume air meninggi, celah menganga dilalui air hingga merendam rumah warga.
“Kalau air pasang, banjir di belakang itu, karena melewati lubang,” pungkasnya.
Perbaikan Turap Diupayakan Dari Bankeu Provinsi Kaltim
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang berencana mengalihkan sebagian anggaran Bantuan Keuangan Provinsi Kaltim untuk perbaikan turap ambruk. Opsi ini tengah diupayakan pemerintah agar perbaikan turap bisa dilakukan tahun ini.
Kepala Bidang Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air Dinas PUPR, Karel menyebutkan, tahun ini Bontang mendapat suntikan anggaran dari Provinsi Kaltim senilai Rp 22,9 miliar. Dana itu diperuntukkan pengerjaan turap di Jalan Brokoli, Kelurahan Gunung Elai.
Karel berencana sebagian anggaran dari proyek itu dialihkan untuk rehab turap yang ambruk. Kebetulan lokasi keduanya berdekatan. Menurut penaksiran Karel, biaya pembangunan kembali dinding beton itu menelan biaya sekitar Rp 2 miliar.
“Nanti kita buatkan di kontraknya, yah bisa saja dialihkan Rp 2-3 miliar ke sana (turap ambruk), “ungkapnya.
Kendati demikian, dirinya belum menggaransi usulan itu bisa terealisasi. Namun proyek perbaikan turap ambruk juga diusulkan dalam Rencana Kerja (Renja) di APBD Bontang tahun depan.
“Kalau gagal yah kita usulkan ke Provinsi (Bankeu) tahun depan,” katanya.
Dia menambahkan, penyebab turap ambruk murni karena faktor alam. Dinding beton yang dikerjakan sejak 2012 itu mengalami kerusakan pondasi. Penopang utama beton vertikal ini goyah akibat gerusan air terus menerus.
“Air mengikis pondasi turap/poer plat secara terus menerus, sehingga mengakibatkan pondasi turap menggantung,” tuturnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>