Warga Bontang Ramai Beralih ke Pertalite Usai Kasus Motor Brebet

Tim Gakkum Polres Bontang saat memeriksa kandungan BBM di salah satu SPBU Bontang. (Ist)

TIMUR. Warga Bontang ramai-ramai beralih ke Pertalite dan Turbo usai kasus kendaraan berebet meluas usai isi BBM jenis Pertamax.

Pantauan di 4 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bontang, antrean di jalur pertalite mengular hingga beberapa ratus meter. Kondisi itu berbeda dengan jalur Pertamax yang tampak lebih lengang.

Read More

Salah seorang pengendara Aji memutuskan untuk beralih ke pertalite sebab motornya pernah rusak setelah mengisi Pertamax.

“Konsekuensinya yah antre. Biasanya 10 menit di pertamax antre. Kalau di Pertalite bisa 30 menit. Daripada motor saya rusak,” ucap Aji.

Hal serupa juga disampaikan Rahmat, dimana motornya sempat berebet pekan lalu pasca mengisi Pertamax. Rupanya BBM yang non subsidi itu membuat sumbatan di filter.

Fakta dari bengkel yang didapat ialah filter bensin terisi penuh kotoran seperti serbuk besi. “Sudah capek isi Pertamax. Sekarang isi pertalite saja. Tapi tetap juga was-was,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, fenomena motor berebet setelah mengisi BBM turut mendapat atensi Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni. Orang nomor satu di Bontang ini membuka layanan bagi warga yang terdampak, nantinya laporan akan diteruskan ke Pertamina.

Wali Kota Neni mengatakan, pihaknya bakal meminta Pertamina untuk turun tangan mengatasi masalah yang menimpa warganya.

Menurut Neni, di masa ekonomi seperti ini seharusnya persoalan masyarakat harus segera diselesaikan tak bertele-tele. Apalagi fenomena ini membuat masyarakat merugi karena harus membiayai ongkos perbaikan motor.

“Bunda sangat prihatin. Pertamina harus segera selesaikan masalahnya. Uji lab nya harus dibuka. Meski dikatakan aman,” ucap Neni.(*)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts