Tak Kunjung Cair, Atlet Peraih Medali di PON Papua Tuntut Kejelasan Bonus dari Pemprov Kaltim

Nur Asiah, atlet cabang olahraga Hockey yang sukses meraih medali emas di PON Papua 2021 (ist)

TIMUR. Sejumlah atlet yang mewakili Kalimantan Timur pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua lalu, minta kejelasan bonus yang dijanjikan pemerintah atas prestasi yang berhasil di raih.

Dimana Kaltim menjadi kontingen luar Pulau Jawa yang banyak meraih medali, yakni 25 medali emas, 33 perak dan 42 perunggu. Atlet Bumi Etam yang mampu mempersembahkan medali dipastikan mendapat apresiasi dan bonus dari Pemprov Kaltim. Jika berkaca pada PON XIX Jabar 2016, untuk peraih emas diganjar Rp 200 juta.

Hanya saja, untuk bonus PON Papua, nominalnya belum bisa dipastikan. Bahkan kepastian kapan atlet mendapatkan hak yang dijanjikan itu juga belum ada kabarnya.

Salah satunya Asiah, atlet cabang olahraga Hockey yang sukses meraih medali emas. Menurut dia, bonus tersebut sangat dibutuhkan untuk keperluan hidup.

“Sama sekali tidak tahu berapa besaran nominalnya. Kemarin katanya cair pas 17 Agustus, tapi nyatanya tidak jadi. PHP banget. Ini kabarnya lagi mau cair pas Haornas,” ujar Asiah dilansir dari Suara.com, Rabu (31/8/2022).

Asiah sukses menorehkan medali emas setelah berhasil membekuk tuan rumah Papua di partai final dengan skor 2-0. Atlet asal Balikpapan itu pun harus mengelus dada, lantaran gagal membangun rumah yang sudah direncanakannya dari bonus yang diharapkan.

“Saya ada rencana bangun rumah kalau bonus cair, karena tanah sudah beli. Tinggal bangun aja,” tandasnya.

Dikatakan Asiah, PON Papua sangat menguras tenaga. Butuh waktu hingga 12 jam untuk tiba di timur Indonesia itu. Balasan yang setimpal mestinya dia rasakan dari bonus tersebut.

“Sangat kecewa, kita sudah berjuang mati-matian untuk Kaltim di PON kemarin. Apalagi mainnya di Papua, tapi feedback yang diberikan pemerintah sampai sekarang tidak ada. Sedangkan daerah lain semua sudah pada cair, bahkan tanpa dipotong pajak,” ungkap Asiah.

Tak hanya Asiah, hal serupa juga dirasakan Putu Fitri Herlina Wati, atlet putri cabor muaythai. Gadis yang disapa Nina itu mempersembahkan medali perunggu untuk Kaltim. Dia sangat berharap bonus bisa cair secepatnya.

“Agak khawatir sebenarnya. Apalagi TC Mandiri kabarnya dibubarkan karena tidak ada anggaran. Apa kabar dengan bonus? tapi ya kita doakan saja semoga ada titik terang,” kata Nina.

Nina pun tak ingin berangan-angan terlalu tinggi, terkait peruntukan uang dari bonus. Sebab dia ingin adanya kepastian lebih dulu terkait bonus untuk atlet yang berprestasi di PON Papua.

Selain itu ada pula Aasif, atlet panahan yang sukses mempersembahkan medali perak pada PON Papua. Dia bermain di kelas beregu. Pemuda kelahiran Balikpapan itu cukup heran dengan kabar pencairan bonus yang tak kunjung tiba.

“Saya sendiri juga bingung mau komentar tentang itu. Soalnya kalau aku nanya teman-temanku yang dari provinsi lain, sudah pada cair. Tapi pas ditanya balik ya cuma bisa bilang belum aja sambil ketawa,” ungkapnya.

Kini Aasif hanya ingin fokus persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Kaltim. Meski begitu dia sangat berharap bonus dari Pemprov Kaltim bisa segera terwujud, sehingga rencana dia untuk investasi bisa terlaksana.

“Ya kalau cair maunya ditabung, biar bisa investasi emas batangan,” katanya. (Suara.com)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts