TIMUR. Tingkatkan kepedulian dan kesadaran seluruh elemen masyarakat terkait ancaman penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang,PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) gelar seminar bertajuk ‘Bontang Merdeka dari Narkoba’, yang dihadiri ratusan peserta dari perwakilan Karang Taruna dan pelajar tingkat SMA sederajat di Kota Bontang, Mitra Binaan Pupuk Kaltim hingga anggota Persatuan Istri Karyawan Pupuk Kaltim (PIKA PKT).
VP TJSL Pupuk Kaltim Sugeng Suedi, mengungkapkan seminar dengan tema ‘Akselerasi War On Drugs Menuju Bontang Hebat Tahun 2023’ ini, didasari keprihatinan Pupuk Kaltim terhadap masih tingginya angka penyalahgunaan narkotika di Kota Bontang, dan membutuhkan upaya bersama untuk langkah penanggulangan agar kasus ini dapat ditekan secara maksimal.
Melihat fenomena yang terjadi, peredaran gelap narkotika menyasar seluruh kalangan tanpa terkecuali. Mulai dari keterlibatan remaja dan individu akibat dampak pengangguran, kalangan karyawan dan pegawai, hingga ibu rumah tangga yang menjadi pengguna atau pengedar barang haram tersebut.
“Hal ini menjadi kekhawatiran jika tidak ada langkah penanggulangan dan antisipasi sejak dini. Untuk itu Pupuk Kaltim berupaya mengajak keterlibatan seluruh pihak dalam menekan dampak negatif narkotika di Kota Bontang, sekaligus meningkatkan kesadaran akan bahaya yang ditimbulkan,” ujar Sugeng, saat membuka seminar di Gedung Koperasi Karyawan Pupuk Kaltim, Senin (21/8/2023).
Menurut Sugeng, seminar ini menjadi langkah penting mengatasi penyalahgunaan narkotika di Kota Bontang, dengan membuka platform dialog sekaligus kolaborasi antara seluruh pihak dalam membangun masyarakat bebas narkoba, serta mengarahkan generasi menuju masa depan yang lebih baik.
Dari hal tersebut, kesadaran akan dampak negatif penggunaan narkoba diharap semakin meningkat, didukung keterlibatan generasi muda hingga masyarakat dalam berbagai bentuk pencegahan di Kota Bontang. Termasuk kesadaran tentang epidemi AIDS dan hepatitis di antara pengguna narkoba, guna memperkuat program dalam memerangi stigma dan diskriminasi dengan mengedepankan perawatan serta layanan berbasis komunitas.
“Selain mendorong advokasi terkait narkoba, seminar ini juga ditujukan mendidik generasi tentang gangguan napza serta pentingnya intervensi sebagai dukungan dini agar tidak ikut terjerumus didalamnya,” tambah Sugeng.
Langkah serupa akan terus digencarkan Pupuk Kaltim dalam memerangi narkoba dan segala dampak yang bisa ditimbulkan, sehingga masyarakat sehat dan produktif dapat terus bertumbuh dalam mewujudkan Bontang Hebat sesuai program Pemerintah.
Kerjasama dan kolaborasi multisektor juga akan diperluas Pupuk Kaltim untuk memperkuat upaya pencegahan, dengan mengedepankan sisi kemanusiaan guna menghentikan stigma dan diskriminasi yang sejalan dengan ketetapan PBB dalam rangka Hari Anti Narkotika Internasional 2023.
“Perang terhadap narkotika dan obat-obatan terlarang merupakan tanggungjawab bersama seluruh elemen masyarakat. Hal ini menjadi tolok ukur Pupuk Kaltim untuk terus mengajak pihak terkait lainnya dalam pencegahan sekaligus penanggulangan dalam memutus rantai peredaran serta penggunaan narkoba di Kota Bontang,” tutur Sugeng.
Ketua 2 PIKA PKT Oktarina Qomaruzzaman, menilai kegiatan ini penting dilaksanakan secara kontinyu untuk meningkatkan pemahaman sekaligus kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan serta penanggulangan bahaya narkoba. Terlebih dengan maraknya kasus peredaran hingga penyalahgunaan barang terlarang tersebut di kalangan ibu rumah tangga, maka perlu kesinambungan upaya agar kasus serupa bisa ditekan dan tidak berulang.
Hal ini mengingat peran ibu dalam rumah tangga sangat penting sebagai ujung tombak keluarga, sekaligus tumpuan terhadap tumbuh kembang anak. Jika seorang ibu terjerumus, bisa dipastikan turut mengancam keharmonisan yang berpengaruh besar terhadap karakter hingga pertumbuhan anak sebagai generasi penerus.
“Ini menjadi keprihatinan bersama, dimana ibu rumah tangga sepatutnya menjadi pendidik pertama bagi anak dengan menciptakan kehangatan dalam keluarga. Hal itu tidak akan terwujud jika ibu malah terjerumus narkoba, makanya perlu langkah antisipasi secara masif dengan meningkatkan edukasi hingga kerjasama dalam penanganannya,” papar Oktarina.
Hadir sebagai pembicara pada kegiatan tersebut Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Bontang, Satresnakoba Polres Bontang serta Kejaksaan Negeri Bontang. Para peserta pun mendapat kesempatan berpartisipasi dalam sesi tanya jawab dan diskusi bersama narasumber, dengan membahas perkembangan isu serta upaya penanggulangan yang sejauh ini dilaksanakan.
Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prastiya, melalui Kasat Resnarkoba Iptu M Yazid, menyampaikan apresiasi langkah Pupuk Kaltim mendorong segala bentuk pencegahan dalam memerangi penyalahgunaan narkoba, dengan mengedepankan edukasi sekaligus membuka ruang dialog bagi seluruh elemen masyarakat.
Dirinya mengatakan, pencegahan melalui sosialisasi yang melibatkan masyarakat dalam memerangi penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu upaya meningkatkan kesadaran bersama, yang menitikberatkan tentang bagaimana meningkatkan ketahanan diri untuk terlibat dalam peredaran gelap narkoba.
“Narkoba ini sangat dinamis, artinya pelaku juga pasti bisa merubah modus. Ini tantangan bagi kita semua untuk mengungkap modus yang berkembang, termasuk upaya pencegahan dan pemberantasan melalui kolaborasi seluruh pihak,” ungkap Iptu M Yazid.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>