TIMUR. Puluhan pemuda di Bontang Kuala memprotes kontraktor proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) karena disinyalir aktivitas mereka menyebabkan pengendara motor kecelakaan.
Mereka mengancam akan menghentikan aktivitas proyek apabila kontraktor lepas tanggung jawab dari insiden yang dialami pengendara motor.
Sebelumnya, 2 pemotor celaka terjerembab saat melintas di trotoar kayu yang dibongkar, Selasa (20/8/2024) pagi.
Salah satu warga Aping menuntut kontraktor untuk ganti rugi terhadap 2 korban. Jika tidak anak muda di sini akan menghentikan pelaksanaan pengerjakan.
Bahkan sebelum terjadi korban dirinya sudah mengingatkan pengawas proyek. Karena akses yang dibongkar merupakan akses utama warga saat terjadi banjir rob.
“Kalau tidak ganti rugi kami akan hentikan proyek ini. Terus kontraktor diminta mengembalikan semula posisi jembatan,” ucap Aping.
Lebih lanjut Aping mengaku baru 5 hari pekerjaan sebelum dimulai warga gotong royong memperbaiki. Selain ganti rugi warga juga meminta agar gelagar jembatan dipasang kembali.
Durasi waktu yang diberikan sampai sore hari. Sebab besok pagi banjir rob masih akan terus menggenangi akses utama warga.
“Panjang trotoar yang kami lintasi 400 meter. Yang itu segera diperbaiki,” sambungnya.
Dikonfirmasi terpisah, Perwakilan Kontraktor Yusuf mengaku akan bertanggung jawab atas kerugian. Kemudian akan memperbaiki kembali bahan yang dibongkar seperti semula.
“Kami akan bertanggung jawab. Ini langsung juga diperbaiki,” ucap Yusuf.
Lebih lanjut pengerjaan ini dilakukan melalui OPD Dishub Bontang. Perwakilan Dishub Kuswandi meminta kontraktor melakukan perbaikan.
“Sudah kami minta langsung diperbaiki. Pengerjaan di titik ini ditunda sampai rob usai,” pungkasnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>