TIMUR. Tingkatkan kepedulian bagi masyarakat, Polres Bontang gelar Patroli Kepulauan dan Bakti Kesehatan di Kampung Malahing, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan, Jumat (10/2/2023).
Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prastiya bersama rombongan Pejabat Utama, Bhayangkari, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melaksanakan beberapa kegiatan. Mulai dari menyapa anak sekolah dan pemberian bingkisan berupa alat tulis, serta program pemberian vitamin tambahan bagi bayi dibawah lima tahun.
“Hal ini dilakukan untuk mengurangi angka stunting di Kota Bontang,” ujar Kapolres Yusep.
Selanjutnya Polres Bontang juga menggelar pengecekan kesehatan gratis, berkolaborasi dengan IDI Bontang. Lalu program Jumat Curhat, dimana Kapolres fokus menerima keluhan masyarakat Kampung Malahing.
Program Jumat Curhat juga akan menyasar warga Tihi-tihi, Selangan dan Pulau Gusung. Hal itu ditujukan agar masyarakat bisa menyampaikan keluh kesah, dan Polres bisa menjadi jembatan untuk disampaikan ke pemerintah.
“Kegiatan seperti ini akan rutin digelar bagi masyarakat. Terlebih sambutan hangat juga nampak dari masyarakat yang senang dengan kehadiran kami sebagai pengayom,” terang Kapolres.
Pada kesempatan itu, mayoritas warga Malahing meminta ada tambahan fasilitas listrik. Apalagi, satu bulan terakhir mereka hidup tanpa penerangan akibat panel surya sebagai aset sudah rusak. Selain juga meminta kemudahan bagi warga yang mayoritas buta huruf dalam mengurus SIM.
Mereka berharap minimal diberikan tes alternatif, agar bisa lulus untuk mendapatkan syarat utama berkendara tersebut. “Kami akan susun formulanya. Ini penting juga, dan akan ada tes alternatif yang diberikan. Misalkan tesnya dengan mengartikan rambu-rambu penanda,” lanjut Kapolres Yusep.
Ketua RT 30 Kampung Malahing, Kelurahan Tanjung Laut Indah Nasir Laka’da sangat mengapresiasi aksi sosial Polres Bontang. Apalagi, Kampung Malahing menjadi salah satu tujuan destinasi wisata di Kota Bontang.
“Semua yang disampaikan warga itu bentuk curhatan. Semoga bisa di tindaklanjuti,” ucap Nasir.
Menurut Nasir, mayoritas warga mengalami buta huruf dan terbatas akses listrik. Hal itu dikarenakan, fasilitas pendidikan yang hanya sampai SD.
Itu pun hanya sampai kelas lima. Untuk melanjutkan hingga lulus pendidikan dasar harus sampai ke darat dan menuju SD YPPI yang ada di Tanjung Laut Indah.
“Air bersih sudah ada kami dapat. Semoga listrik juga akan menyusul. Paling penting, kami diberikan kemudahan mengurus SIM, karena warga buta huruf,” pungkasnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>