TIMUR. Warga Kota Balikpapan dihebohkan dengan temuan tiga orang anak perempuan berusia 6 tahun, 10 tahun, dan 14 tahun yang dikurung dalam rumahnya di Perumahan Sosial RT 28, Kelurahan Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Utara. Warga pun beramai-ramai bersama petugas mendatangi rumah tersebut untuk menyelamatkannya pada Kamis (23/6).
Saat di datangi petugas dan warga, rumah tersebut dalam kondisi terkunci dari luar. Dan di salah satu kamar terpasang gembok lebih dari satu. Kondisi kamar pun sangat tidak layak, yakni ruangan yang sempit serta sirkulasi udara yang minim membuat ruangan itu tak lebih baik dari ruang tahanan.
Ketua RT 28, Alpirawan membenarkan adanya anak-anak yang terisolasi di dalam rumah tersebut. Kecurigaan ini muncul lantaran ketiga anak tersebut tidak pernah terlihat berkeliaran di area komplek. Bahkan mereka tidak pernah masuk sekolah.
“Dari setahun lalu si anak pertama itu nggak pernah turun sekolah. Jadi pihak sekolah datanglah nyariin ke RT, kok anak ini nggak pernah masuk sekolah,” katanya pada Kamis malam (23/6).
Meski sempat curiga, Alpirawan mengurungkan kecurigaannya itu lantaran orangtua ketiga anak tersebut menyebut bahwa ketiga putrinya sudah berada di Jawa untuk melanjutkan sekolah.
Namun Alpirawan masih menaruh rasa janggal dan tidak puas dengan pernyataan orang tua ketiga anak tersebut. Ia pun memutuskan untuk melapor ke Kelurahan Batu Ampar terkait adanya dugaan anak-anak dikurung di dalam rumah.
“Rupanya selain saya, sudah ada warga lain juga yang melapor hal yang sama. Akhirnya ramai-ramai datang kesini bersama polisi, TNI, PPA, Kelurahan, lengkap semuanya,” tuturnya.
Saat ketiga anak tersebut ditemukan, kondisinya tertelungkup dengan badan yang gemetar. Wajah ketiganya pun pucat dikarenakan tidak pernah terkena sinar matahari. Namun Alpirawan membantah jika ketiganya dalam kondisi terikat atau mulutnya disumpal.
“Nggak ada yang sampai diiket atau disumpel. Cuma wajahnya pucat semua karena nggak pernah kena sinar matahari,” ungkapnya.
Alpirawan pun ikut merasa geram lantaran alibi orang tuanya ternyata hanyalah bohong belaka. Namun diketahui bahwa orang tua ketiga anak tersebut sudah berpisah. Sang suami diduga takut dengan sang istri hingga akhirnya sempat tidur di luar.
“Suami istri ini sudah pisah ranjang. Suaminya takut juga sama istrinya, sudah beberapa waktu lalu ini suaminya tidur di luar,” tambahnya.
Ketiga anak tersebut kini dibawa ke UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Balikpapan untuk ditangani lebih intens. Alpirawan sendiri akan melakukan pendataan serta pengawasan lebih intens di lingkungannya untuk menghindari hal serupa terjadi. (*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>