TIMUR. Bocah malang di Kutai Barat yang menjadi yatim piatu usai kedua orang tuanya meninggal akibat Covid-19 mendapat empati Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.
Pada sesi wawancara dengan stasiun televisi swasta, Isran mengaku ingin mengadopsi Alviano Dava Raharjo atau akrab disapa Vino. Bocah 9 tahun asal Kampung Linggang Purworejo, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat, yang menjadi yatim piatu usai kedua orang tuanya meninggal terpapar Covid-19.
“Saya sudah bicara dengan istri dan anak-anak saya. Saya akan berkomunikasi dengan keluarga Vino. Saya akan ambil (adopsi) dia sebagai anak angkat. Tidak berpikir legal atau tidak legalnya, tetapi agar anak ini bisa berkembang. Saya punya rasa empati, kata ibu ok, tidak masalah. Kita ambil kalau dia mau, mudah-mudahan dia mau. Kalau pun dia tidak mau, kita tetap melakukan pembinaan sampai pendidikan dia ke perguruan tinggi. Intinya siap menjamin pendidikan Vino,” ujar Isran Noor.
Isran mengungkapkan, sebelumnya mengetahui kabar meninggalnya orang tua Vino dari media online dan media sosial. Ketika ditanyakan tentang kebijakan pemerintah daerah terhadap kejadian ini, Isran menjawab bahwa kebijakan yang dilakukan sama, baik dari Pemprov maupun Pemkab/Pemkot di Kaltim, yaitu memberikan perhatian terhadap korban Covid-19. Melalui penanganan-penanganan yang dilakukan instansi terkait di masing-masing daerah.
“Untuk kejadian ini tidak ada by system, karena Covid-19 ini kejadiannya begitu saja. Jadi apa yang bisa kita lakukan, itulah yang kita lakukan saat ini. Yang jelas kejadian ini pertama kali, kebijakan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota itu sama, yaitu bagaimana memperhatikan mereka yang sudah menjadi korban Covid-19,” ungkapnya. (Hms/red)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>