TIMUR. Pemerintah Kota Bontang menggelar dialog bersama 205 RT yang berada di Kecamatan Bontang Utara.
Diketahui Bontang Utara memiliki 6 Kelurahan. Diantaranya Bontang Kuala, Api-Api, Bontang Baru, Gunung Elai, Guntung dan Loktuan.
Diskusi itu dipimpin langsung Asisten II Sekretariat Daerah Kota Bontang Lukman. Dihadiri Wali Kota Basri Rase, Wakil Wali Kota Najirah, Sekretaris Daerah Aji Erlynawati, dan perwakilan unsur Forkopimda.
Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan, pertemuan ini merupakan kegiatan rutin, agar bisa mendengar langsung tanggapan setiap RT terkait kritik dan sarannya untuk pembangunan wilayah masing-masing.
Semua masukan dan usulan nantinya akan diupayakan masuk dalam daftar pembangunan prioritas pada APBD Perubahan 2024 dan APBD 2025.
Selain itu, Pemkot Bontang juga melakukan evaluasi program yang sudah dilakukan sepanjang dirinya memimpin selama 3 tahun ini.
“Ini wadah yang kita selenggarakan agar ketua RT berdialog langsung dengan kami. Kepala OPD kita hadirkan untuk menjawab teknis kegiatan yang dipertanyakan,” ucap Basri Rase.
Lebih lanjut Basri beranggapan penanganan infrastruktur di Bontang Utara sangat diperhatikan. Bahkan penanganan banjir 90 persen berhasil dituntaskan.
Seperti wilayah Api-Api, depan X-toys hingga belakang Bank Dhanarta. Kemudian Jalan Imam Bonjol di Kelurahan Gunung Elai.
Hanya tersisa penanganan banjir rob di Kelurahan Bontang Kuala dan Kelurahan Bontang Baru. Penanganan bajir Rob memang harus menjadi perhatian rencananya kajian induk akan disusun 2025 mendatang.
“Bisa dilihat penanganan banjir di Bontang Utara hampir tuntas dikerjakan. Semua serius dikerjakan. Tahun ini buktinya banjir kiriman tidak ada lagi” tambahnya.
Pada diskusi itu Ketua RT juga menyampaikan terimakasih atas program yang dijalankan Basri – Najirah. Apresiasi disuarakan Ketua RT 16 Kelurahan Gunung Elai Wo.
Dia menganggap keseriusan Lemkot dalam membangun dan menanggulangi banjir harus dipuji. Fakta dilapangan sepanjang 2024 ini tidak ada lagi banjir yang menggenangi jalan. Bahkan saat kondisi air sungai meluap tinggi.
“Kita akui memang penanganan banjir sudah dikerjakan maksimal. Untuk infrastruktur lain seperti jalan yang harus menjadi pekerjaa rumah,” ucap Wo.
Namun, kritik juga disampaikan perwakilan RT di Bontang Kuala bagian laut. Ketua RT 02 Bontang Kuala Idrus meminta Pemkot agar bisa memperbaiki trotoar.
Karena saat terjadi banjir rob akses masyarakat lumpuh. Karena jalanan utama terendam banjir. Walhasil masyarakat harus menunda aktivitasnya berjam-jam menunggu air surut.
“Kami mohon pak agar trotoar bisa diperbaiki. Itu akses kami kalau air naik. Jadi yang mau bekerja atau sekolah tidak terlambat,” ucap Idrus.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>