Kurir Sabu 1 Kilogram Ditangkap, Polisi Belum Berhasil Lacak Bandar

Konferensi Pers Polres Bontang terkait kasus narkoba

TIMUR. Penangkapan kurir narkotika dengan barang bukti sabu seberat 1 kilogram di Jalan Poros Bontang–Samarinda belum berujung pada terungkapnya jaringan bandar. Hingga kini, kepolisian mengaku masih kehilangan jejak pemesan maupun pemasok barang haram tersebut.

Dalam kasus ini, Polres Bontang hanya berhasil meringkus seorang kurir berinisial Ri (30), warga Loktunggul, Kelurahan Bontang Lestari. Ri ditangkap tidak lama setelah mengambil paket narkotika di Kilometer 24 Jalan Poros Bontang–Samarinda, tepatnya di Desa Santan Ulu. Dari tangan tersangka, polisi menyita sabu seberat 1 kilogram serta 50 butir pil ekstasi.

Read More

Kepada penyidik, Ri mengaku hanya bertugas sebagai pengambil dan pengantar barang. Ia diarahkan ke lokasi pengambilan melalui aplikasi WhatsApp, tanpa pernah bertemu langsung dengan bandar. Untuk menjalankan tugas tersebut, Ri dijanjikan upah Rp10 juta dan telah menerima uang muka sebesar Rp2 juta.

Namun, upaya pengembangan kasus untuk menelusuri jaringan di atasnya menemui jalan buntu. Nomor kontak yang digunakan bandar tidak lagi aktif, sementara tersangka mengaku tidak mengenal identitas pemasok maupun pemesan barang.

Kapolres Bontang AKBP Widho Anriano melalui Kasat Resnarkoba Iptu Larto menjelaskan, hubungan antara tersangka dan bandar tergolong baru terjalin.

“Pengakuan tersangka, kerja sama ini baru sekali dilakukan. Saat ini informasi terkait bandar masih terputus dan sedang kami telusuri,” ujar Iptu Larto.

Nilai total barang bukti sabu dan pil ekstasi tersebut ditaksir mencapai Rp1,5 miliar. Dalam skema transaksi, sisa upah tersangka dijanjikan akan dibayarkan setelah seluruh barang berhasil sampai ke tujuan. Ri mengaku sabu seberat 1 kilogram rencananya akan dikirim ke wilayah Bengalon, sementara pil ekstasi diedarkan di Kota Bontang.

Menurut penyidik, tersangka sempat bersikap tertutup saat diperiksa. Namun, melalui pendalaman secara bertahap, sejumlah informasi berhasil dikumpulkan.

“Motifnya karena kebutuhan ekonomi. Tersangka tergiur dengan imbalan,” lanjut Larto.

Meski demikian, polisi menegaskan proses penyelidikan masih terus berjalan. Aparat kini fokus memburu pelaku utama yang diduga merupakan bandar besar di balik pengiriman narkotika tersebut.

“Pelaku utamanya masih kami kejar. Penelusuran terus dilakukan untuk mengungkap jaringan di atasnya,” pungkasnya.(*)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts