TIMUR. Memasuki akhir Oktober 2024 ini anggaran kas milik Pemkot Bontang masih menyisakan Rp 1 triliun.
Pemerintah beralasan karena gangguan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD).
Kepala Badan Perencanaan, penelitian, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Amiruddin Syam mengatakan akibat gangguan jaringan ini banyak proses pencairan proyek yang terhambat. Termasuk 5 kegiatan di instansinya lambat dibayarkan karena gangguan SIPD.
Amir mengaku dari total Rp2 Triliun sudah berkurang. Apalagi SIPD sistem tunggal. Baik dari perencanaan, pengadaan, pembayaran, pelaporan kegiatan.
“Kendala di SIPD. Ini terjadi di semua daerah khususnya Kaltim. Makanya serapan anggaran minim. Tapi sudah tersisa Rp1 Triliun lagi yang belum terserap,” ucap Amiruddin.
Lebih lanjut, Pemkot Bontang juga akan berupaya dalam penyerapan anggarannya bisa berjalan lancar. Saat masih ada hambatan bahkan Pemkot Bontanh juga akan menyiapkan alternatif dengan sistem pencairan manual.
Kendati begitu upaya tersebut menjadi langkah terakhir. Saat berjalan pun sudah mendapat persetujuan secara bejenjang. Baik Provinsi hingga ke Kementerian Dalam Negeri.
“Yang belum cair itu proses. Kami tidak mungkin mau menahan anggaran. Sedang diupayakan,” tuturnya.
Diinformasikan sebelumnya, hingga Oktober tahun anggaran 2024 ini serapan anggaran di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masih ada di bawah 50 persen.
Sisa pagu anggaran yang belum terealisasi secara akumulatif di seluruh OPD sebesar Rp 2 triliun lebih.
Melansir data dari laman Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kota Bontang rata-rata realisasi serapan anggaran baru mencapai 39 persen. Dengan nilai rupiah yang belum dihabiskan sebesar Rp2,044,449,900,393.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>