TIMUR. Hasil operasi timbang di Bontang naik drastis dalam tiga tahun ke belakang. Pada 2025 ini terbukti sasaran operasi timbang mencapai 99,29 persen.
Pada 2 tahun terakhir Pemkot Bontang diketahui tidak bisa menembus angka 85 persen. Dari data yang diterima, sasaran operasi timbang pada 2023 lalu hanya 84 persen.
Kemudian menurun drastis pada 2024 yang hanya sebanyak 64 persen bisa disasar untuk masyarakat pergi ke posyandu.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Bontang Bambang Sri Mulyono mengatakan, dari minimnya sasaran warga untuk periksakan anaknya ke Posyandu itulah yang membuat pendataan stunting terhambat.
Tingginya angka partisipasi ditenggadai kerja sama tim. Baik dari kader posyandu hingga mobilisasi persngkat kerja tingkat kelurahan.
Kemudian juga para kader posyandu bisa lebih giat karena mendapatkan insentif dalam kegiatan operasi timbang pada 2025 ini..
“Bener mas ini yang tertinggi dari 2021 lalu. Semoga dengan sasaran besar bisa melihat angka stunting yang rill,” ucap Bambang, Minggu (11/5/2025).
Lebih lanjut dari hasil operasi timbang ini Pemkot Bontang mendapati 1.753 anak masuk kategori stunted atau tumbuh pendek tidak sesuai dengan usianya.
Dari data itu tim akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk diagnosis mereka apakah masuk kategori stunting atau tidak.
“Yang terdiagnosa tengkes akan dirujuj ke dokter spesialis anak. Jadi masuk stunting atau tidak tunggu hasil keterangan dokter,” pungkasnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>






