TIMUR. Warga Bontang Kuala harus bersabar kembali. Sebab, tahun ini tidak ada anggaran untuk penanganan banjir rob seperti yang sudah dijanjikan ke masyarakat.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bontang Anwar Nurddin mengatakan, pembiayaan proyek penanggulangan banjir rob diajukan ke pemerintah pusat atau APBN.
Menurut Anwar, Jalan Kapten Piere Tendean di Kelurahan Bontang Kuala merupakan aset milik negara, sehingga idealnya perbaikan jalan masuk dalam belanja APBN.
Pada Agustus 2023 silam. Rombongan Komisi V DPR RI dan perwakilan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) sudah meninjau lokasi tersebut.
Didalam kunjungan ke lapangan para pejabat itu menilai kondisi banjir rob akibat pasang surut air laut harus segera ditangani.
“Tidak ada penanganan banjir rob dari pemerintah pusat. Kalau pakai APBD nilainya sangat besar,” ucap Anwar Nurddin.
Disinggung soal perbaikan trotar menggunakan kayu ulin. PUPR Kota Bontang pun tidak ingin mengambik resiko. Karena di OPD mereka tidak ada lagi nomenklatur membangun dengan menggunakan bahan ulin.
Sebenarnya Pemkot Bontang telah memberikan 3 opsi penanganan kepada BBPJN. Pertama, menggunakan Struktur pile slab atau jembatan layang, kedua Pile Embankment ditambah timbunan tanah. Kemudian alternatif ketiga Pile Embankment ditambah murtal foam.
Pemkot telah menghitung estimasi pengerjaan proyek penanggulangan banjir rob di Bontang Kuala dengan anggaran dibutuhkan senilai Rp47 miliar.
“Tidak bisa kalau ulin. Karena masuk dalam barang yang dilindungi. Hanya bisa menunggu BBPJN saja,” pungkasnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>