Proyek Soda Ash Bakal Serap 800 Lebih Pekerja, Pupuk Indonesia Pastikan Prioritas Warga Bontang

Proyek Soda Ash Bakal Serap 800 Lebih Pekerja, Pupuk Indonesia Pastikan Prioritas Warga Bontang

TIMUR. Groundbreaking pabrik soda ash menandai langkah besar PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), bersama induk usahanya PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam mewujudkan kemandirian industri nasional. Sekaligus menekan impor dalam memenuhi kebutuhan soda ash dalam negeri.

Pembangunan pabrik ini pun dipastikan memberi dampak positif bagi pembangunan Kota Bontang, tidak hanya dari sisi realisasi investasi, tapi juga perekonomian masyarakat. Dimana proyek ini akan menyerap 800 lebih pekerja pada puncak konstruksi, yang saat ini digarap Konsorsium PT TCC Indonesia Branch dan PT Enviromate Technology International (ETI) sebagai pelaksana Engineering, Procurement, and Construction (EPC), melalui proses seleksi yang terbuka dan transparan.

Read More

Sementara proyek Paket B dilaksanakan Rekayasa Industri, dan ditetapkan efektif sejak 18 Juli 2025, dengan target penyelesaian proyek pada akhir 2027, dan beroperasi secara komersil pada 2028. Pupuk Indonesia pun memastikan untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2018 tentang Rekrutmen dan Penempatan Tenaga Kerja.

Direktur Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi, mengatakan proyek ini bukan hanya mengejar keuntungan sektor industri. Melainkan juga dapat melahirkan efek ekonomi masyarakat lokal. Dimana tenaga kerja yang nantinya terlibat merupakan warga Kota Bontang.

“Ini komitmen kami untuk patuh terhadap regulasi, sekaligus memberikan kesempatan bagi warga Bontang untuk berpartisipasi di sektor industri,” kata Rahmad, usai groundbreaking di kawasan pabrik soda ash, Jumat (31/10/2025).

Menurut Rahmad, proyek strategis ini bukan sekadar pembangunan pabrik, melainkan penegasan komitmen investasi dalam negeri yang siap mengubah ketergantungan impor menjadi kekuatan produksi domestik. Dengan total investasi fantastis mencapai Rp5 triliun, pabrik soda ash ditarget mampu memenuhi sekitar 30 persen kebutuhan dalam negeri, dari total 1 juta ton per tahun yang selama ini bergantung penuh pada impor.

“Dan keberadaan pabrik soda ash ini juga akan menciptakan rantai nilai baru (value chain) yang akan mendorong tumbuhnya industri pendukung, sebagai upaya perusahaan dalam pemberdayaan masyarakat Bontang,” tambah Rahmad.

Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, turut mengingatkan bahwa komitmen bagi masyarakat lokal harus menjadi prioritas utama. Dirinya menyebut sangat mendukung penuh Bontang sebagai kota hilirisasi industri, namun setiap proyek strategis nasional termasuk pabrik soda ash, wajib mematuhi Perda Ketenagakerjaan Nomor 10 Tahun 2018.

“Komitmen terhadap Perda Ketenagakerjaan harus diutamakan, minimal 75 persen tenaga kerja berasal dari Kota Bontang. Kami harap ini benar-benar jadi perhatian Pupuk Indonesia terhadap pemberdayaan masyarakat,” ungkap Neni.

Neni pun berharap pertumbuhan ekonomi makro yang dibawa industri besar bisa dirasakan secara nyata di masyarakat secara signifikan. Salah satunya manfaat investasi yang akan memicu tumbuhnya industri turunan yang juga didorong bertumbuh di Kota Bontang. Dari hal itu, posisi Bontang sebagai kota industri strategis, akan semakin siap menjadi kontributor utama program hilirisasi industri nasional.

“Kami sangat mendukung investasi di Bontang, sehingga ke depan pembangunan yang berjalan makin tumbuh dan berkembang,” ucap Neni.

Sekadar informasi, pabrik soda ash dibangun di atas lahan seluas 16 hektar di kawasan Kaltim Industrial Estate (KIE), dengan kapasitas produksi 300 ribu ton soda ash per tahun, serta 300.000 ton Ammonium Chloride per tahun. Kapasitas tersebut ditargete mampu memenuhi sekitar 30 persen kebutuhan nasional, sekaligus mengurangi ketergantungan impor. Jumlah tersebut juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain baru industri petrokimia regional.

Hasil samping berupa Ammonium Chloride akan dimanfaatkan kembali sebagai bahan pupuk, menciptakan rantai produksi berkelanjutan. Pabrik ini akan menjadi contoh penerapan sirkular ekonomi, dimana limbah diubah menjadi nilai tambah.(*)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts