Seminggu Penyisiran di Laut, Pencarian Dua Warga Muara Badak yang Hilang Dihentikan

Petugas Satpolairud dan Basarnas Kutim melakukan pencarian Warga Muara Badak yang hilang akibat mesin kapal mati di perairan Muara Berau, Samarinda

TIMUR. Tim gabungan pencarian dua warga Muara Badak yang hilang di perairan Muara Berau, Kota Samarinda dihentikan setelah tujuh hari pencarian, terhitung pada Sabtu (28/12/2024).

Penghentian itu sudah berdasarkan kesepakatan baik dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), TNI AL, BPDB, dan Satpolairud.

Read More

Kapolres Bontang AKBP Alex Frestian Lumban Tobing, melalui Kasat Polairud AKP Khairul Umam mengatakan, untuk langkah pencarian saat ini hanya menggunakan pesan siaran ke setiap grup nelayan.

Penghentian ini juga sudah diinformasikan kepada pihak keluarga. Respon itu pun ditanggapi dengan pihak keluarga yang bijak. Karena secara prosedur operasi pencarian orang hilang di tengah laut bisa dilakukan selama 7 hari.

“Nanti kalau dapat informasi lagi baru tim akan turun. Untuk itu pencarian 2 nelayan Saiful dan Jawa dihentikan,” ucap AKP Khairul Umam.

Tim gabungan juga mempersilahkan bagi keluarga untuk mencari korban secara mandiri. Tetapi harus tetap taat dengan prosedur keselamatan.

Hilangnya dua warga Muara Badak itu disebabkan mesin kapal yang mereka tumpangi kehabisan bahan bakar pada 19/12/2024 lalu.

Awal mula kejadian, dua orang yang berprofesi sebagai penyedia perlengkapan kapal besar, Saiful dan Jawa, mendapat pesanan buah durian.

Kemudian Saiful berangkat untuk membeli durian di Kota Samarinda. Total transakai pesanan senilai Rp4 juta.

Setelah tiba kembali di Muara Badak, Saiful dan Jawa bergegas membawa kelotok untuk mengantarkan pesanan durian tersebut. Mereka berangkat saat maghrib.

Tetapi informasi yang didapat, kapal pemesan durian itu tidak lagi ada. Akhirnya stok solar yang dibawa tidak cukup dan mesin pun terhenti.

Lebih lanjut, pada Jumat (20/12/2024) korban sempat mengirimkan pesan suara dan video berdurasi beberapa detik ke sang isteri. Didalam pesan itu terucap kapal kedua korban kehabisan BBM.

Tetapi sang isteri yang saat itu sudah tertidur lelap, baru menerima pesan pagi hari. Saat di telpon balik, ponsel suaminya tidak lagi bisa dihubungi.

Atas kejadian itu sang isteri baru melapor ke pihak berwajib, karena sang suami hilang dan belum balik ke rumah. Dan pencarian pun mulai dilakukan. (*)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts