TIMUR. Wali Kota Bontang Basri Rase meminta aset milik Perusahaan Umum Daerah Aneka Usaha dan Jasa (Perumda-AUJ), yang menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk ditelusuri.
Pasalnya aset itu dibeli menggunakan anggaran suntikan modal pendirian Perusahaan Plat Merah tersebut. Kendati begitu dengan sengkarut yang ada, inventarisasi perlu dilakukan secepatnya.
Tidak hanya itu, mencari tahu keberadaan temuan berupa aset kas dan setara kas milik dua anak perusahaan Perumda-AUJ, yaitu PT Bontang Transport dan PT Bontang Karya Utamindo.
“Iya saya minta telusuri semua yang jadi temuan. Diantaranya empat mobil yang dibeli pada masa lalu, dan aset kas dan setara kas,” kata Basri, Senin (5/6/2023).
Bahkan dirinya juga meminta Inspektorat untuk menindaklajuti hasil temuan itu. Karena aset yang ada saat itu harus diselamatkan jika masih ada.
Aset tersebut diantaranya empat unit mobil yang dibeli tahun 2010 seharga Rp 443 juta. Diantaranya, toyota Innova, Honda Civic, BMW, dan satu unit kendaraan.
Tidak hanya itu, kebenaran akta tanah yang berada di Cirebon, satu kendaraan milik PT Bontang Transport juga belum bisa ditunjukkan.
Bahkan temuan juga terjadi terjadi di PT BKU. Mereka tercatat terakhir kali melaporkan keuangan mereka ke induk perusahaan pada 2019. Di laporan keuangan itu dituliskan saldo rekening Bank Mandiri sebesar Rp 406 juta per 31 Desember 2019.
Dari rekening koran yang ditelusuri BPK, status rekening tersebut masih aktif dengan saldo per 31 Desember 2022 sebesar Rp 160 juta. Manajer operasional PT BKU yang mengelola rekening ini.
“Diinventarisasi aja dulu, yang jelas catatan itu akan ditindaklanjuti,” pungkasnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>