TIMUR. SPBU Tanjung Laut kembali aktif menjual BBM subsidi jenis Pertalite, setelah satu bulan lebih mendapatkan sanksi dari Pertamina. Akibat kasus pengetap yang juga melibatkan petugas SPBU pada Juli 2023 lalu.
SPBU Tanjung Laut sudah aktif berjualan Pertalite sejak (3/9/2023) lalu, dan pembelian oleh konsumen harus menggunakan barcode yang sudah didaftarkan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kendaraan diketahui sudah memadati SPBU Tanjung Laut sejak pukul 08.00 Wita.
Salah seorang pengendara Putra, mengaku ke SPBU untuk mengantre pendaftaran barcode sebagai syarat membeli BBM pertalite di stasiun pengisian tersebut.
Untuk mendaftar dirinya wajib membawa KTP asli dan STNK. Setelah itu petugas melakukan registrasi online, baru kemudian kendaraanya akan difoto.
“Sudah setengah jam registrasi belum bisa beli dulu. Karena menunggu pencetakkan kartu yang ada kode QR tersebut,” ucap Putra, Kamis (7/9/2023).
Salah seorang petugas SPBU mengatakan, pengisian bahan bakar menggunakan kode QR hanya diterapkan untuk kendaraan roda 4. Sedangkan untuk roda 2 bisa langsung mengisi.
Pendaftaran bisa dilakukan secara mandiri, atau dapat didaftarkan oleh petugas SPBU yang sudah disiapkan.
“Bisa daftar sendiri. Cuma untuk warga lansia atau yang tidak paham kita siapkan petugas untuk melakukan pendaftaran online di SPBU Tanjung Laut,” terang salah seorang petugas.
Dirinya mengaku udah menginformasikan sepekan sebelum pasokan pertalite masuk ke SPBU Tanjung Laut, hanya saja saat itu masih sedikit yang mendaftar.
“Udah lama kita kasih tahu. Ini antre karena berbondong-bondong ngisi diwaktu yang bersamaan,” pungkasnya.
Syarat pengisian BBM Pertalite di SPBU Tanjung Laut berbeda dengan SPBU Koperasi Karyawan PKT di Jalan Brigjend Katamso, dan SPBU Akawy di Jalan MT Haryono.
Di dua lokasi itu, pengisian jauh lebih longgar karena mekanisme scan barcode dilakukan oleh petugas. (*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>
