TIMUR. Jelang Hari Raya Idul Adha 2023, pasokan hewan kurban di Kota Bontang terbilang aman.
Kasi Pelayanan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Peternakan (DKP3) Bontang drh Riyono mengatakan, untuk pasokan biasanya memenuhi hingga 1.100 hewan kurban sapi, dan seribu hewan kurban kambing.
Saat ini diketahui sudah ada sekitar 500 sapi, dan 500 kambing yang sudah siap dijual. “Kalau stok sih kita bisa pastikan aman. Meski belum terpenuhi semua karena proses pengiriman saat ini,” terang drh Riyono, Jumat (2/6/2023).
Lebih lanjut, tahapan yang cukup memakan waktu ialah proses pengiriman. Pasalnya, tidak sembarangan hewan kurban bisa masuk ke Kota Bontang.
Apalagi di tengah mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK), kemudian ada juga penyakit lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit benjol.
Makanya Bontang saat ini hanya berpatokan pada pengiriman hewan ternak dari Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena di wilayah tersebut masih terbilang aman dari PMK.
“Di pengiriman biasanya yang butuh waktu. Kalau Bontang sendiri tidak menjual sapi yang didatangkan dari Jawa karena di sana zona merah,” sambungnya.
Kepada masyarakat dirinya juga menghimbau agar selektif membeli hewan kurban. DKPPP juga akan rutin memonitoring para pelaku usaha. Semisal dari segi kelengkapan dokumen yang menyatakan hewan kurban itu layak untuk dijual, hingga pengambilan sampling untuk cek kesehatan hewan.
Kemudian untuk proses jual beli nanti harus dibuktikan dengan surat keterangan bebas penyakit pada hewan tersebut.
“Jadi antara penjual dan pembeli juga harus lebih berhati-hati. Kita akan bantu untuk memastikan hewan kurban aman untuk dibeli,” terangnya.
Di akhir, DKP3 juga memastikan ada lonjakan harga hewan kurban di 2023 ini. Kenaikan Itu berkisar mulai dari Rp 1 Juta hingga Rp 2 Juta per ekor. Karena, beban pemeriksaan laboratorium dibebankan oleh para pelaku usaha.
“Iya pasti ada kenaikan harga. Tergantung bobot hewan,” pungkasnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>