TIMUR. Jajaran struktural Pemkot Bontang mengikuti sosialisasi Penguatan peran Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), menuju Transparasi dan Akuntabilitas Badan Publik di Auditorium 3 Dimensi, Senin, 11 Maret 2019.
Agenda dihadiri Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, Ketua DPRD Bontang Nur Salam, serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Bontang. Menghadirkan pemateri yang berasal dari Komisioner Komisi Informasi Provinsi Kaltim, HM Balfas Syam.
Sesuai tujuannya, guna memberikan informasi tanpa diskriminasi secara lancar, terbuka dan cepat. Sebagai upaya penerapan Undang-Undang nomor 14 tahun 2018 tentang keterbukaan informasi publik.
Kepala Diskominfo Bontang Drs. Dasuki, M.Si menjelaskan sosialisasi ini ialah untuk menguatkan seluruh PPID yang terdapat di tiap instansi agar semakin solid dan terpercaya dalam menyampaikan informasi.
Menepis anggapan publik tentang asumsi adanya kendala dalam penyampaian keterbukaan informasi yang sempat tertuju kepada Badan Publik, yakni perangkat daerah termasuk non pemerintah yang menggunakan dana APBD.
“Ruang diskusi juga untuk membahas berbagai dugaan kasus informasi. Walaupun, PPID Bontang sejauh ini tidak pernah menangani kasus terkait informasi,” terangnya.
Apalagi, di zaman keterbukaan informasi seperti saat ini yang hampir tak ada ruang kerahasian terhadap pelayanan publik. Pemerintah diharap memberi pelayanan dengan transparan. Sehingga, perlu adanya penguatan bagi PPID Pembantu.
“Kami akan terus melakukan pembinaan dan pendampingan. Tugas PPID erat kaitannya dengan sekretaris yang ada di tiap dinas dan badan,” jelasnya.
Saat ini, Diskominfo tengah mendesain ulang website PPID kota agar terintegrasi dengan PPID Pembantu. Sehingga, dapat terkoneksi langsung dan tidak perlu melakukan input data atau informasi yang berulang.
“Semoga ini bisa menjadi semangat bagi kita melaksanakan era keterbukaan informasi,” tuturnya.
Kabar gembira pun disampaikan Dasuki, Diskominfo berencana menggelar Lomba Keterbukaan Informasi untuk melihat OPD yang terbaik dalam mengelola dan melaksanakan perannya secara maksimal. Raihan prestasi akan di serahkan pada semarak perayaan HUT Kota Bontang. Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni pun sangat antusias hadir dalam kegiatan ini. Dimulai dengan mengapresiasi penyampaian uraian agenda yang di bawakan Master of Ceremony (MC) dalam bahasa inggris.
“Kita harus bisa membiasakannya. Supaya kita semua sudah go to internasional dan tidak terbelakang. Seharusnya kita tahu tetapi karena menggunakan bahasa inggris jadi tidak tahu,” pesannya.
Wali Kota Neni berharap agar budaya menggunakan bahasa international itu semakin akrab. Apalagi, di era keterbukaan informasi yang mengharuskan PPID memahami, mengerti dan paham informasi kendati berbahasa asing.
PPID mempunyai tugas penting, bukan hanya memberi informasi seluas-luasnya. Tetapi juga harus siap menerima kritik dan saran melalui website yang sudah diluncurkan.
“Komitmen dari Pemkot Bontang, di era keterbukaan publik kita berbicara tentang good government and clean government. Supaya sesuai jalurnya, kita akan mendapat pencerahan melalui kegiatan ini,” ujarnya.
Pucuk pimpinan Pemkot Bontang itu pun berpesan agar masyarakat terus berhati-hati dengan berbagai informasi. Mengutamakan pemahaman mendasar dan bertanggung jawab atas penyebarluasan informasi. Tentu saja, terbebas dari hoaks atau berita kebohongan. (*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>