Penanganan Stunting Terendah, Wali Kota Bontang Bakal Evaluasi OPD

Wali Kota Bontang Basri Rase didampingi Kepala D3AKB Edy Foreswanto/ M Rifki

TIMUR. Wali Kota Bontang Basri Rase memastikan bakal memberi sanksi bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dinilai lalai melaksanakan program percepatan penurunan stunting.

Sanksi itu akan diberikan sejalan dengan arahan dari Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik usai memberi penghargaan kota paling rendah atasi stunting di Kaltim beberapa waktu lalu.

Read More

Kendati demikian, Basri tak menyebutkan jenis sanksi yang akan diberikan bagi kepala dinas yang tak serius melaksanakan program percepatan penurunan stunting.

“Saat ini kita sudah melakukan intervensi. Kita akan berikan punishment atau hukuman. Entah bentuknya apa,” ucap Basri Rase belum lama ini.

Diketahui, Pemkot Bontang masih gencar melakukan intervensi program penurunan stunting. Cara yang dilakukan dengan menggelar operasi timbang.

Menyasar seluruh Bayi dibawah lima tahun untuk datang ke posyandu. Disana para balita akan diukur berat badan dan tingginya apakah sesuai dengan tumbuh kembang anak berdasarkan umur.

Lebih lanjut Basri berkeinginan semua OPD bisa bekerja sama. Jangan sampai ada saling lempar tangan terkait kewenangan.

Pelaksanaan program percepatan stunting melibatkan semua kelurahan, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan PKK.

“Selain OPD, stakeholder diminta aktif juga. Semisal setiap perusahaan, Baznas, PKK dan lainnya. Kita optimis bisa menekan angka stunting. Saat ini kan data kami 18 persen,” sambungnya.

Dikonfirmasi juga Kepala DP3AKB Edy Foreswanto mengatakan, total Balita berdasarkan data EPPBGM sebanyak 11.435 orang.

EPPGBM merupakan sistem elektonik pencatatan dan pelaporan Gizi berbasis masyarakat yang memuat data hasil pengukuran dan pelaporan gizi yang dientri setiap bulan oleh Pengelola Gizi di tiap-tiap Puskesmas.

Sementara data Balita berdasarkan Pusdatin total Balita sebanyak 17.227. Sementara sasaran operasi timbang sudah diangka 60 persen.

“Kita sudah lakukan intervensi. Dan memang bekum selesai. Ini kita maksimalkan. Meminta para kader posyandu aktif meminta warga hadir setiap penimbangan,” ucap Edy. (*)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts