Perumda Tirta Taman Tepis Kabar Kenaikan Tarif Air, Sebut Pola Konsumsi Warga yang Meningkat

Direktur Perumda Tirta Taman Suramin menunjukkan kualitas air bersih dari WTP Brigjend Katamso

TIMUR. Kabar soal kenaikan tarif air bersih dibantah Perumda Tirta Taman Bontang. Direktur Perumda Tirta Taman Suramin mengatakan, belum ada perubahan tarif air bersih sejak 2017 lalu.

Read More

Namun, ia memberi alasan mengapa jumlah pembayaran warga meningkat. Kata Suramin, seiring peningkatan kapasitas layanan yang semula hanya 18 jam kini menjadi 22 jam, tingkat konsumsi air warga juga meningkat.

“Pola konsumsi warga meningkat karena kapasitas air juga bertambah lama,” ungkap Suramin dilansir Klik Kaltim (Timur Media Grup), Senin (17/8/2023).

Di samping itu, pembayaran air yang terlambat juga menyebabkan tarif membengkak karena disertai denda. Dari informasi yang diterima, rata-rata pembayaran diasumsikan sekitar Rp 4.500 per kubik. Jumlah itu justru lebih di bawah karena idealnya harga produksi mencapai Rp 5.200 perkubik.

Ditengah krisis air saat ini melanda Bontang. Perumda Tirta Taman saat ini masih minus 120 liter perdetik. Jumlah itu menurun dari sebelumnya 200 liter per detik. Lebih lanjut, saat ini jumlah pelanggan di Bontang sebanyak 32 ribu.

Suramin juga mencontohkan dengan hadirnya air bersih masyarakat justu lebih irit. Misalnya di Kampung Malahing Tanjung Laut Indah. Pada 2023 ini seluruh warga mendapat air bersih dari Perumda Tirta Taman.

Biasanya warga sana membeli air dengan harga Rp 400 ribu perbulan. Semenjak ada PDAM pembayaran air warga hanya berkisar di Rp 75 ribu. Kategori rata-rata ada yang bertarif Rp 6 ribu, dan Rp 7 ribu untuk pelaku usaha.

Memang belum menutupi harga pokok produksi. Jadi ini lah namanya subsidi silang.

“Jadi memang saya tekankan tidak ada kenaikan air. Kalau pun ada pembengkakan sifatnya kasuistik. Tim lapangan akan mengecek jika ada ketidakwajarannya,” pungkasnya.(*)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts