TIMUR. Nilai ekspor Kaltim sepanjang 2020 dari sektor Usaha Kecil Menengah (UKM), mencapai Rp428,2 Miliar. Komoditi yang diekspor meliputi olahan kayu dengan negara tujuan Singapura, Jepang, Korea Selatan, China, Taiwan, Jerman, Italia, Belanda, Islandia, Afrika Selatan dan Amerika Serikat.
Selanjutnya lidi nipah dan sawit dengan negara tujuan India, minyak jelantah ke Belanda dan Malaysia, lalu udang ke Jepang, Inggris dan Taiwan. Rumput laut ke Korea Selatan, merica diekspor ke Singapura, Amerika, Afrika Selatan dan Islandia. Sedangkan fatty palm acid (asam lemak bebas) diminati buyer dari China.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Provinsi Kaltim HM Yadi Robyan Noor, mengungkapkan ekspor memanfaatkan fasilitas IPSKA (Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal) dengan total 15 pelaku UKM.
“Patut kita apresiasi, sebab meski pandemi UKM kita masih tetap bisa menembus pasar ekspor,” kata Roby, Rabu (3/2/2021).
Sepanjang 2020 Kaltim juga sukses melakukan ekspor dari UKM industri kreatif dengan nilai total ekspor mencapai Rp7,6 miliar. Kesuksesan itu juga tidak lepas dari pesan Gubernur Isran Noor, agar UKM Kaltim konsisten menjaga kualitas produk.
“Barang yang diekspor pasti produk berkualitas dengan standar ketat,” tandas Roby.
UKM Kaltim juga konsisten dalam perdagangan domestik, karena tidak kurang dari 18 UKM binaan Disperindagkop dan UKM Kaltim sukses melakukan transaksi sepanjang tahun 2020 dengan nilai penjualan mencapai Rp11,4 miliar.
“Jadi ekspornya sukses, perdagangan domestiknya juga sukses,” pungkas Roby.(sul/yans/humasprovkaltim)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>