TIMUR. Kepala Lapas Kelas IIA Bontang Rony Widiyatmoko, memastikan segera menindaklanjuti aduan terkait adanya dugaan tindak kekerasan di dalam sel tahanan.
“Informasi itu sangat berharga, kami akan menindaklanjuti. Nama diduga tahanan sudah dikantongi,” ucap Ronny, Sabtu (30/7/2022).
Dia menegaskan akan serius menindaklanjuti aduan ini. Apalagi dalam aduan, diduga salah satu sipir ikut terlibat dalam tudingan tindak kekerasan.
“Berikan kami waktu untuk menindaklanjuti internal. Jadi semua bisa terbuka. Baik dari indikasi pemukulan, penganiayaan, satuan harga pangan di dalam kantin atau koperasi, dan adanya indikasi keterlibatan sipir kita akan proses,” tandasnya.
Jika informasi itu benar dan ada keterlibatan oknum sipir, Ronny mengaku akan mengambil langkah tegas untuk menonaktifkan sementara hingga diperiksa mendalam.
“Kalau terbukti pasti ada sanksi yang dijatuhkan berdasarkan hasil investigasi. Dari berita acara akan menentukan sanksi oleh oknum yang terlibat. Yang jelas tindakan kekerasan dan penganiayaan tidak diperbolehkan,” pungkasnya.
Diketahui di Lapas Bontang dihuni oleh 1.456 warga binaan, jumlah tersebut melebihi kapasitas ideal sebanyak 470 warga binaan saja.
Sebelumnya, Anggota DPRD Bontang Bakhtiar Wakkang mensinyalir adanya praktik kekerasan fisik terhadap narapidana di Lapas Kelas II A Bontang. Dia menyebut telah menerima aduan dari warga perihal kekerasan fisik yang dialami narapidana di sana.
Warga itu mengaku anggota keluarganya alami luka lebam usai dipukul oleh sesama tahanan di dalam penjara.
“Ini bukan kali pertama saya dapat laporan ada tindak kekerasan didalam lapas. Harusnya kan didalam mereka itu dibina bukan malah dibenturkan antar tahanan,” kata Bakhtiar, Jumat (29/7/2022).
Dia meminta jajaran Lapas Kelas IIA agar bisa mengusut adanya tindak kekerasan yang dilakukan di dalam rumah tahanan. Disebutkan Bakhtiar, kekerasan dipicu persoalan hutang dengan kantin.
“Kalau saya dapat kabar, jadi tahanan yang disuruh pukuli sesama tahanan yang punya hutang. Bahkan kabarnya yang memukul dalam pengaruh minuman keras,” terang Bakhtiar Wakkang. (*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>