TIMUR. Forum Honorer Kota Bontang mempertanyakan nasib mereka usai surat dari Kemenpan-RB terbit terkait penghapusan pegawai honorer.
Ketua Forum Honorer Kota Bontang, Mahfud meminta kepada seluruh pekerja dilingkungan Pemkot Bontang agar bersabar menanti kebijaksanaan Wali Kota Basri Rase. Rencananya secara resmi rekan-rekan honorer akan melayangkan surat permohonan audiensi bersama dengan DPRD Bontang.
Tujuannya agar bisa memberikan kepastian pekerjaan yang sudah menjadi tumpuan utama. “Kebijakan itu tentu membuat para honorer was-was. Karena bisa jadi penghapusan itu terjadi, namun kita minta kebijaksanaan dari Pemkot Bontang agar memberikan keputusan yang bisa memberikan angin segar kepada tenaga honorer,” kata Mahfud saat konfirmasi Klik Kaltim (Timur Grup), Senin (6/6/2022).
Lebih lanjut, dirinya juga akan melayangkan surat kepada DPRD Bontang agar bisa memediasi kepada Pemkot untuk menanyakan nasib pekerja tenaga honorer. Meski begitu, ada pertimbangan yang harus diperhatikan.
Pertama, pertimbangan melakukan pengangkatan kepada tenaga honorer yang sudah mengabdi lebih dari lima tahun untuk menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kemudian, bisa memberikan kepastian dengan pengubahan status menjadi pekerja kontrak atau outshorcing.
“Jadi yang tahu persis bagaimana pekerja honorer sebenarnya BKPSDM. Kita akan layangkan surat ke DPRD untuk memediasi kami dan bisa diberikan kepastian,” sambungnya.
Diakhir Mahfud juga berharap agar kebijakan yang diputuskan bersifat objektif. Melakukan penilaian dan tidak tebang pilih. (*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>