TIMUR. Komisi C DPRD Bontang menggelar inspeksi mendadak (sidak) di beberapa titik penyebab dan rawan banjir di Kota Bontang, Selasa 8 April 2025.
Salah satu titik yang terparah berada di Kelurahan Kanaan, Kecamatan Bontang Barat. Terpantau di RT 1 Jl. Pongtiku terdapat tambang galian C yang diduga menjadi penyebab banjir.
“Sebelum ada aktivitas penambangan itu kami gak pernah kena banjir, tapi selama ini 6 tahun yang lalu kalau hujan deras pasti banjir,” kata warga RT 1 Hidayat.
Anggota Komisi C DPRD Bontang, Sem Nalpa Mario, mengatakan akan segera memanggil pihak perusahaan dan warga kanaan yang terdampak pada Rapat Dengar Pendapat DPRD Bontang.
Kemungkinan akan kami panggil ya pihak-pihak yang terkait, karena memang juga di sini sangat menjadi perhatian kita, hujan sedikit aja langsung banjirnya langsung tinggi ya,” jelasnya.
Ia mengatakan akibat kondisi daerah yang sangat rawan banjir tersebut, penghuni rumah yang tepat berada di dekat irigasi memilih pindah.
“Karena bisa kita liat pasir yang meluap itu sudah hampir setengah bangunan, dan ini masalah ini,” tegasnya.
Diketahui saluran irigasi di RT 1 tersebut mengalir hingga ke RT 8 JL Belibis Kelurahan Kanaan, yang juga menjadi salah satu penyebab banjir di daerah tersebut.
Ditambah lagi masalah penutup air irigasi dari RT 1 yang menurut warga rusak dan tidak dapat terbuka sejak 5 tahun belakang.
“Pemerintah dalam hal ini memang harus lebih ekstra lagi, lebih matang lagi dalam hal pengawasan khususnya pintu-pintu air dan penyebab banjir di Bontang,” tambahya.
Ia juga menyarankan, agar irigasi RT 1 satu yang kerap meluap itu, segera ditembuskan ke jalan raya Soekarno-Hatta.
“Karena masih kurang sekitar estimasi 100-200 meter lagi itu,” tambahnya.
Senada, anggota Wakil Ketua Komisi C Muhammad Sahib, menyebut masalah utama yang mendesak untuk ditindaki adalah galian C yang menjadi penyebab utama banjir di kawasan kanaan.
Dia pun meminta agar pihak berwajib segera menghentikan proses pertambangan tersebut, terlebih jika tidak memiliki izin.
“Kalau tidak ada izinnya, pak polisi tutup itu. Kami tegas sampaikan bahwa galian c perlu ada di Bontang karena kita ingin membangun tapi tidak seperti ini dampaknya, pasirnya kemana-mana,” ujar Sahib.
Sahib juga menerangkan bahwa agenda sidak yang diselenggarakan pihaknya merupakan komitmen untuk mendengar secara langsung keinginan masyarakat akibat permasalahan banjir di Kota Bontang.
“Ini bukan seremonial saja, harus serius ini segera dilakukan perbaikan di beberapa titik yang sudah kita kunjungi,” tegasnya. (*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>