TIMUR. Gubernur Kaltim Isran Noor menegaskan komitmen pembangunan ekonomi hijau, seiring ditetapkannya Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara (IKN). Hal itu disampaikan Isran, saat berdialog dengan salah satu media massa beberapa waktu lalu.
Orang nomor satu Benua Etam ini menyebut Kaltim berkomitmen tinggi untuk menjaga kelestarian lingkungan dan hutan di Kaltim, termasuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan yang rendah emisi atau ekonomi hijau.
“Yang jelas kami, pemerintah daerah bersama masyarakat Kaltim berkomitmen tinggi untuk itu,” ucap Isran.
Penegasan itu bukan tidak beralasan, karena Kaltim menjadi provinsi pertama dan pionir di Indonesia dalam melakukan pembangunan berkelanjutan yang rendah emisi (ekonomi hijau). Melalui program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF) yang didanai oleh negara-negara donor melalui World Bank/Bank Dunia.
Dalam waktu dekat Pemprov Kaltim bersama masyarakat sedang menunggu pembayaran insentif dari Bank Dunia atas hasil pengukuran penurunan emisi karbon tahap pertama (Juli-2019-Juni 2020) yang mencapai 25 juta ton CO2e atau senilai USD125 juta jika lolos verifikasi. (her/yans/adpimprovkaltim)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>