TIMUR. Walikota Bontang Neni Moerniaeni, masih pertimbangkan aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah, karena khawatir timbul klaster baru di Kota Bontang. Dirinya menegaskan pembukaan sekolah dilaksanakan apabila situasi dan kondisi terkait Covid-19 sudah dinyatakan aman dengan tetap mengikuti protokoler kesehatan.
Walau Pemkot Bontang saat ini fokus menyusun skema penerapan new normal di tengah pandemi covid-19, anak-anak dinilai Neni, sangat rawan terjangkit jika KBM kembali dibuka dalam dalam waktu dekat.
Untuk itu, pihaknya melalui Dinas Pendidikan Kota Bontang akan bersurat ke Kementerian dan Komisi IX DPR RI, untuk meminta pertimbangan tetap memberlakukan belajar dari rumah hingga kondisi aman, setidaknya sampai status KLB dicabut.
“Pemerintah Kota akan bersurat ke Kementerian (terkait hal ini),” kata Neni, Kamis (28/5/2020).
Ditambahkannya, berdasarkan data yang diperoleh, kasus anak terjangkit covid-19 lebih dari 800 orang di Indonesia. Kondisi itu pun membuat Pemkot Bontang berhati-hati membuka kembali proses belajar mengajar di sekolah.
Jika kegiatan belajar di sekolah kembali dilakukan, pun dimungkinkan hanya bagi pelajar SMP dan SMA/SMK Sederajat. Sedangkan bagi murid Satuan PAUD Sejenis (SPS), PAUD, TK, tempat penitipan, dan murid Sekolah Dasar (SD) tetap dilakukan pembelajaran di rumah.
“Pelajar SMP dan SMA kan sudah paham dan bisa jaga diri, tapi kalau yang kecil-kecil (SD, PAUD) kan mereka belum mengerti. Kebijakan Pemkot, biar mereka sementara tetap belajar dari rumah,” terang Neni.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>