Gagasan Ditawarkan Aswar
Menjadi calon pimpinan daerah Aswar memiliki banyak gagasan. Pertama, menjadikan Bontang sebagai kota Industri dan Pariwisata maju hingga taraf Internasional.
Saat ini program investasi dan pariwisata masih dinilai rendah. Pemkot Bontang harusnya bersuara lantang mempertahankan wilayah laut agar bisa dikelola srcara mandiri.
Sementara saat ini 0-12 mil tepi laut dikelola oleh Provinsi Kaltim, sehingga anggaran daerah sangat sulit masuk memperbaiki infrastruktur yang ada.
Kemudian peluang Industri di Bontang juga masih dinilai tanggung. Mengingat beberapa alternatif Industri hilirisasi bisa digaet. Pastinya dengan komunikasi intens dan hadir dalam forum-forum investor.
“Wilayah industri juga bisa dijadikan tempat wisata. Jadi orang kan tahunya Bontang ada Pupuk Kaltim dan PT Badak. Jadi bisa dibuat tamasya industri. Tinggal lobi perusahaan di saat-saat tertentu,” terangnya.
Gagasan kedua, memanfaatkan APBD untuk kebutuhan masyarakat. Diketahui APBD Bontang di Perubahan 2024 akan tembus mencapai Rp3 Triliun.
Tetapi angka kemiskinan ekstrem dan pengangguran terbuka masih cukup tinggi. Masalah sosial ini diakuinya menjadi problematika setiap tahunnya.
Kata Aswar nanti dari pengembangan industri dan pariwisata akan membuat perekonomian Bontang bisa maju. Tidak seperti saat ini, Bontang belum mencapai kemandirian fiskal dan masih berharap dana transfer APBN.
“Kalau investasi berjalan membuka lapangan kerja. Kalau pariwisata meningkat UMKM akan bergeliat. Dua masalah krusial bisa ditangani asal serius dalam mengelola anggaran yang dimiliki,” tuturnya.
Rela Tinggalkan Kursi DPRD Bontang
Nama Aswar di Pileg 2024 Februari lalu dia berhasil mendapatkan amanah menjadi DPRD Bontang melalui Daerah Pemilihan Bontang Utara.
Dia mendapat perolehan sebanyak 1.730 suara. Bahkan jika diberi amanah dari Golkar berpasangan jadi Wakil Wali Kota Bontang nanti dia siap menanggalkan posisinya sebagai Anggota DPRD Bontang.
Dalam aturan terbaru, setiap Anggota DPR/DPRD yang terpilih harus mundur dari jabatannya apabila ditetapkan sebagai kandidat kepala daerah. Aturan tersebut juga mewajibkan birokrasi untuk mengambil cuti apabila ditetapkan sebagai calon.
Aswar mengaku, rela melepas kursi empuknya di parlemen apabila didapuk sebagai kandidat dari Partai Golkar nantinya. “Siap mundur saya,” pungkasnya. (*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>