Ratusan Rumah di Yogyakarta Rusak Akibat Gempa Bantul, Guncangan Terasa hingga Jateng dan Jatim

Salah satu rumah warga rusak disebabkan gempa Bantul (Kompas.com)

TIMUR. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, hingga per Sabtu (1/7/2023), pukul 08.10 WIB, tercatat jumlah korban jiwa akibat gempa di Bantul, ada satu orang.

Selain itu, ada 106 keluarga yang terdampak gempa, lima keluarga mengungsi, dan sembilan orang mengalami luka-luka.

Dilansir dari siaran pers BNPB pada Sabtu, korban luka-luka teridentifikasi di Kabupaten Gunung Kidul sebanyak dua orang, Bantul satu orang, dan Sleman satu orang.

Kemudian, warga yang banyak terdampak berada di Kabupaten Gunung Kidul, yakni 58 keluarga. Lalu Bantul 31 keluarga, Kulon Progo 16 keluarga, dan Sleman 3 keluarga. Sementara itu, lima keluarga dilaporkan masih mengungsi di Padukuhan Kuwon Kidul, Pacarejo, Semanu Gunung Kidul.

Kemudian, juga tercatat kerusakan bangunan rumah di Yogyakarta, yakni rusak ringan sebanyak 102 unit rumah dan rusak sedang sebanyak empat unit rumah. Guncangan gempa juga berdampak pada fasilitas umum, di antaranya perkantoran 15 unit, lima tempat ibadah, tiga fasilitas usaha, dua fasilitas pendidikan, dan dua fasilitas kesehatan.

Dampak rumah rusak terbanyak berada di Kabupaten Gunung Kidul sebanyak 58 unit, Bantul 31, Kulon Progo 16 dan Sleman satu unit.

Guncangan Terasa hingga Jateng dan Jatim

Gempa yang berpusat 81 km selatan Kota Wates itu juga berdampak hingga wilayah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim). Hampir semua warga kabupaten di Jateng merasakan guncangan gempa yang berkedalaman 67 km tersebut.

BNPB mencatat 11 kabupaten yang warganya merasakan guncangan gempa, antara lain Kabupaten Tegal, Kebumen, Purbalingga, Wonogiri, Purworejo, Wonosobo, Magelang, Banyumas, Banjarnegara, Klaten dan Brebes. Sebanyak 102 keluarga di Jateng merasakan dampak tersebut. Tercatat warga Kabupaten Wonogiri paling banyak terdampak, yakni 67 keluarga.

Selanjutnya, keluarga terdampak juga teridentifikasi di Kabupaten Kebumen ada 13 keluarga, Purbalingga dan Wonosobo masing-masing enam keluarga, Purworejo empat keluarga, serta Magelang, Banyumas, dan Banjarnegara ada dua keluarga.

Sedangkan Kabupaten Tegal dan Brebes masing-masing ada satu keluarga terdampak. Selanjutnya, sebanyak dua keluarga atau empat jiwa dilaporkan mengungsi ke tempat kerabat terdekat dan satu warga mengalami luka sedang di Kabupaten Kebumen. Kemudian, kerusakan rumah di Provinsi Jateng mencapai 102 unit.

Dengan rincian, rusak ringan 88 unit; rusak sedang 13 unit; dan rusak berat satu unit. Kerusakan rumah tersebut di antaranya berada di Kabupaten Wonogiri sebanyak 67 unit dan Kebumen 11 unit.

Selain tempat tinggal, kerusakan juga terjadi pada fasilitas publik, seperti fasilitas umum delapan bangunan, tempat ibadah tiga bangunan, fasilitas pendidikan tiga bangungan, serta berakibat pada matinya jaringan listrik.

Sementara itu, di Provinsi Jatim, dampak gempa dirasakan warga di Kabupaten Trenggalek, Ponorogo, dan Tulungagung. Sebanyak 14 keluarga terdampak di provinsi ini. Antara lain, Kabupaten Pacitan 10 keluarga, Ponorogo dua keluarga, Tulungagung dan Trenggalek masing-masing satu keluarga.

Total kerusakan rumah warga di Jatim sebanyak 37 unit. Rinciannya, rusak sedang 18 unit, rusak ringan 15 unit, dan rusak berat empat unit. Rumah rusak paling terdampak berada di Kabupaten Pacitan. Dengan rincian, rusak sedang 17 unit, rusak ringan 15 unit, dan rusak berat satu unit.

Hingga saat ini, BNPB terus melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah terdampak gempa. Sebagaimana diketahui, gempa berkekuatan magnitudo 6,0 terjadi di wilayah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat malam (30/6), pukul 19.57 WIB.

Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa berada pada 81 kilometer selatan Kota Wates, DIY, dan berkedalaman 67 kilometer.(Kompas.com)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts